Kabupaten Blitar Masuk Verifikasi Peraih Kabupaten Sehat Swasti Saba Wistara

BLITAR – Kabupaten Blitar masuk verifikasi memperebutkan Kabupaten Sehat Swasti Saba Wistara Nasional 2023, bersama 29 Kota dan Kabupaten lainnya di Jawa Timur , Kamis ( 27/7/2023 ).

Kepala Bappeda Kabupaten Blitar Dr. jumali, S.Pd., MAP melalui Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM) Bappeda Kabupaten Blitar Anang Cristiana, SS, ME,MIDS menjelaskan, verifikasi dilakukan secara bertahab. Kabupaten Blitar dilakukan verifikasi lanjutan Kamis lalu.

“Kabupaten Blitar sehat, awalnya di asesmen Dokumen kami mengirim dokumen ke Pusat, pertama di lakukan verifikasi oleh Provinsi dari Provinsi selanjutnya hasilnya dikirim ke Pusat. nah Kamis lalu kami kedatangan tim  verifikator  Pusat jadi tingkatnya sudah Nasional,” ucap Anang yang dihubungi melalui sambungan seluler, Senin ( 31/7/2023 ).

Salah satu penilaian Kabupaten sehat yakni tidak ada lagi warga yang melakukan kegiatan Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan.

“Di Kabupaten Blitar sudah tidak ada lagi warga melakukan Open Defecation Free (ODF) atau Stop BAB Sembarangan (SBS) adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak BAB sembarangan, selaib ODF penilaian juga menyangkut  dengan sembilan tatanan atau sembilan bidang sehat atau tidak,” tandas Anang.

Disebutkan, sembilan bidang itu seperti dari tatanan kehidupan masyarakat sehat dan mandiri, tatanan permukiman dan fasilitas umum, tatanan pendidikan, tatanan pasar, tatanan pariwisata, tatanan transportasi dan tertib lalu lintas jalan, tatanan perkantoran dan perindustrian, tatanan perlindungan sosial, tatapan pencegahan dan penanganan.

Ibu Bupati Blitar memaparkan program Kabupaten sehat secara detail seperti yang tertuang dalam dokumen termasuk inovasi program dan keberhasilan pelaksanaannya.

“Kita berharap Kabupaten Blitar masuk nominasi dan mampu meraih Penghargaan Tertinggi Kabupaten Sehat yakni  Kabupaten Sehat Swasti Saba Wistara bersama 29 daerah lainnya, ”  lanjut Anang.

Penilaian Kabupaten Sehat dilakukan setiap 2 tahun sekali, sebagai upaya mewujudkan suatu wilayah yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduknya dengan mengoptimalkan potensi ekonomi masyarakat yang saling mendukung melalui koordinasi forum kecamatan dan difasilitasi oleh sektor terkait dan sinkron dengan perencanaan masing-masing desa.  (Buang Supeno/ Adv)

---