ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Komunitas Kampus Cerita Cetak Penulis Untuk Kutim

July 22, 2019 by  
Filed under Kutai Timur

Share this news

SANGATTA – Kutai Timur (Kutim) memiliki sebuah komunitas menulis yang dinamai Kampus Cerita, Rektor nama lain Founder Kampus Cerita yang mewisuda 7 mahasiswa atau anggota komunitas tersebut setelah berhasil menyelesaikan penulisan buku yang bertajuk “Cinta Seadanya”.

Founder Kampus Cerita, Junius Andria menjelaskan, kegiatan yang bertemakan dari cinta menuju buku tersebut, selain bermaksud melouncing buku karya perdana penulis di kampus cerita, juga sekaligus mewisuda para anggota komunitas yang berhasil meluncurkan bukunya.

“Kegiatan malam ini, selain ingin mengenalkan kembali budaya literasi kepada kaum muda Kutim, kami juga sekaligus mewisuda 7 anggota yang berhasil menyelesaikan karya tulisannya di kampus cerita,” kata Junius saat ditemui usai kegiatan, di Cafe Coffe Time, Jalan H Abdullah, Jum’at (7/7/2019).

Selanjutnya, wanita kelahiran Surabaya, 07 Juni 1991 silam tersebut menambahkan bahwa kampus cerita adalah salah satu komunitas yang ditujukan sebagai wadah bagi siapapun yang ingin mengembangkan minat baca dan menulis.

“Dengan taraf minat buku kita yang rendah, saya ingin menyebarkan minat baca dan menulis lebih meningkat. Program sosial dengan menyentuh literasi ini sangatlah penting,” jelasnya.

lebih jauh saat dirinya ditanya tentang dukungan pemerintah, ia menjelaskan bahwa saat ini dirinya masih berharap adanya perhatian pemerintah terutama dibidang literasi.

“Saya berharapnya pemerintahan bisa lebih perhatian terutama terhadap dunia literasi, di Kutim, setelah tambang habis, saya takut peradaban Kutim juga habis, jika kita tidak mulai menulis” ujarnya

Dikesempatan yang sama mantan Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman yang turut hadir menyampaikan rasa bangganya terhadap para penulis muda yang lahir untuk Kemajuan Kutim.

“Ini adalah sumbangsih yang luar biasa, apa lagi tulisan bisa menjadi inspirasi bagi orang banyak. Jangan pernah berhenti untuk menulis,” katanya.

lebih jauh ia berpesan agar para penulis jangan sampai menemui rasa bosan ataupun malas karena hal itu akan menjadi penyebab mangkraknya karya dan berbahaya.

“Teman-teman ini diharap mampu menjadi generasi penerus yang untuk menulis, agar bisa mewabahkan sudut pandang dan melebarkan sayap literasi di daerah,” tuturnya.(*/hm7)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.