Laptop Bagi Guru di Kaltim

Samarinda.vivaborneo.com. Sebanyak 1.000 unit laptop akan dibagikan Dinas Pendidikan Nasional Kaltim untuk para guru Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) dan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) Kaltim. “Laptop akan diberikan untuk guru RSBIdan SBI di Kaltim,” ujar Sekretaris Dinas Diknas Kaltim Musyahrim kepada vivaborneo.com.
Untuk memenuhi keperluan ini (laptop) dianggarkan Diknas Kaltim sebesar Rp 6,3 miliar pada tahun anggaran 2009 (APBD-Perubahan). Saat ini Diknas Kaltim masih menunggu petunjuk  dari Mendagri tentang aturan dan tindak lanjut dari program tersebut. “Diknas masih menunggu attensi Mendagri,” katanya.

Pengadaanya peralatan penunjang bagi guru SBI akan dilakukan bertahap, karena hingga saat ini guru yang ada untuk Kaltim sebanyak 58 ribu guru. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk kedepannya akan diberikan pula untuk para guru-guru diluar dari guru RSBI dan SBI.
Untuk sementara yang menjadi prioritas pengadaan fasilitas tersebut diberikan kepada guru RSBI dan SBI yang ada. Hal ini dimaksudkan menunjang pekerjaan yang dilakukan guru-guru tersebut dan untuk memenuhi syarat bagi guru di RSBI maupun SBI.

Tujuan Diknas memberikan fasilitas laptop kepada guru RSBI dan SBI tidak lain untuk meningkatkan kemampuan serta keahlian para guru dalam hal penggunaan teknologi informasi (TI) melalui media elektronik (komputer).
Sekolah yang memberlakukan sistem pengajaran bertaraf internasional yang ada di Kaltim sudah ada 31 unit yang terdiri dari sekolah dasar, SLTP, SMU/SMA  dan  SMK. Yang nantinya pada tahun-tahun berikutnya terus bertambah jumlah sekolah dengan memberlakukan sistem demikian itu.

Diharapkan kedepan dengan memiliki  peralatan serta perlengkapan dibidang teknologi komputer ini, maka akan sangat menunjang bagi peningkatan kemampuan para guru agar menjadi pengajar yang professional. Diharapkan pula  menghasilkan para siswa-siswa  yang berpengetahuan luas akan ilmu pengetahuan serta ilmu teknologi informatika.
“Kemajuan bidang informasi harus diikuti dengan kemampuan tenaga pengajar yang terampil dan mengerti TI, guna  memberikan hasil yang terbaik,” tuntut Musyahrim. (vb/016)

---