ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Nilai Impor di Kaltim Alami Penurunan

July 17, 2023 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDA – Badan Pusat Statistika Kalimantan Timur mencatat ada penurunan nilai ekspor di Benua Etam. Penurunan tersebut pada Juni 2023 tercatat sebesar USD375,11 juta, dalam kata lain turun sebesar 28,62 persen dibandingkan Mei 2023. Kemudian apabila dibandingkan dengan nilai impor Juni 2022, dialami penurunan sebesar 33,91 persen.

Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana pun mengulas beberapa sektor penyumbang nilai impor pada 2023.

“Untuk nilai impor migas Juni 2023 sebesar USd256,77 juta, atau turun sebesar 35,12 persen dibandingkan dengan nilai impor Mei 2023,” terangnya ketika ditemui di Kantor BPS Kaltim, Senin (17/7/2023).

Sedangkan jika dibandingkan dengan nilai impor Juni 2022 mengalami penurunan sebesar 35,57 persen.  Sementara nilai impor nonmigas Juni 2023 sebesar USD118,34 juta, atau turun sebesar 8.79 persen Mei 2023. Untuk nilai impor Juni 2022 mengalami penurunan sebesar 29,99 persen

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan pihaknya, pada Juni 2023, penurunan persentase terbesar dari impor barang nonmigas adalah pada golongan barang instrumen optik yang mengalami penurunan 55,06 persen.

Yusniar menjelaskan, kenaikan persentase tertinggi dari impor barang nonmigas terjadi pada golongan barang pupuk yang naik 222,31 persen. Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Juni 2023.

“Pertama berasal dari Tiongkok sebesar USD149,28 juta. Kemudian ada Amerika Serikat sebesar USD91,90 juta. Dan Korea Selatan sebesar USD73,12 juta,” jelas Yusniar.

Dijelaskan, golongan penggunaan barang nilai impor Januari-Juni 2023 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, terjadi peningkatan nilai impor pada bahan baku atau penolong yaitu sebesar 21,64 persen, barang konsumsi naik 40,21 persen, sedangkan barang modal turun sebesar 16,30 persen.

Kendati demikian, neraca perdagangan Kalimantan Timur pada Juni 2023 mengalami surplus sebesar USD1,58 miliar. Sektor nonmigas surplus sebesar USD1,73 milliar. Sementara itu, di sektor migas terjadi defisit USD156,22 juta.. (yer)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.