ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Sektor Pariwisata di Kaltim Siap Terapkan Protokol Kesehatan

July 19, 2020 by  
Filed under Ekonomi & Bisnis

Share this news

Vivaborneo.com, Samarinda —  Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Wishnutama mengatakan pandemi Covid-19 di seluruh dunia telah membuat efek domino di berbagai kegiatan usaha. Sektor pariwisata adalah sektor yang pertama merasakan hal tersebut.

Ini dikatakan oleh Wishnutama saat menghadiri Talkshow Online bertema “Geliat Pariwisata & Bisnis Perhotelan di Kaltim memasuki New Normal”  yang difasilitasi  Tribun Kaltim, pada Kamis (16/7).

Turut menjadi nara sumber dalam diskusi ini Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Sri Wahyuni.  Selain itu juga Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Syaifudian dan Sekjen Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kaltim, Muhammad Zulkifli,  turut menyumbangkan pemikirannya.

Menteri Parekraf RI Wishnutama menegaskan kompetitif pasar wisatawan bermuara pada sejauh mana protokol Covid-19 bisa diterapkan dengan sebaik-baiknya. 

“Untuk meraih kepercayaan wisatawan saat new normal ini sangat utama. New normal memberi kesempatan untuk membangun pariwisata yang berkualitas dan memberikan pengalaman yang berbeda, dengan standar penerapan kebersihan (cleanliness), kesehatan (health), keselamatan (safety) dan pro lingkungan (environment),” ujarnya.

Wishnutama menegaskan agar jangan terburu-buru untuk melakukan aktivasi wisata jika penerapan protokol kesehatan selama Covid-19 belum siap.

“Investasi kepercayaan paling utama saat pandemi ini. Pelancong butuh label aman dan sehat. Sehingga yang selalu ditekankan adalah bagaimana menerapkan protokol kesehatan,” tegasnya.

Sementara itu, Kadispar Kaltim Sri Wahyuni dalam paparannya mengatakan geliat pariwisata Kaltim untuk bulan Juni – Juli 2020 sudah mulai bergerak kembali di empat wilayah, yakni Kota Samarinda, Bontang dan Balikpapan serta Kabupaten Kutai Kartanegara. 

Di empat kabupaten dan kota ini Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19  setempat sudah merekomendasikan reaktivasi tempat wisata.

Sri menjelaskan, dalam kondisi serba terbatas saat ini, promosi melalui digital marketing diakui lebih efektif untuk menjangkau pelancong, baik domestic maupun mancanegara.

“Yang menjadi target bukan kuantitas wisatawan, tapi kualitasnya, yakni bagaimana aktivasi wisata domestik ini mampu meyakinkan wisatawan untuk datang kembali dengan penerapan standar protokol Covid-19,” ujar Sri Wahyuni.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Syaifudian optimistis periwisata Kaltim dapat bangkit ketika pandemi Covid-19 memasuki tahapan relaksasi dan new normal.

Pariwisata Kaltim ujarnya,  sudah menggebu-gebu dan bersemangat di awal tahun, namun sayang harus tertahan dikarenakan wabah Covid-19 di bulan berikutnya.

“Kaltim memang sudah mencanangkan pariwisata sebagai sektor pendamping sektor batu bara dan migas. Jadi kita sudah memilikikan bagaimana pariwisata dan ekonomi kreatif ini ke depan. Kita tidak menyangka Covid-melanda Indonesia dan seluruh dunia. Salah satu sektor yang cepat terdampak adalah pariwisata,” ujarnya.(VB/Yul)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.