ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Peran Ayah Dalam Keluarga Cegah “Fatherless country”

July 24, 2024 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDAFatherless country merupakan sebuah kondisi sosial masyarakat dalam sebuah negara yang ditandai dengan gejala dari masyarakatnya berupa kecenderungan tidak adanya peran, dan keterlibatan figur ayah secara signifikan.Hal tersebut dapat diartikan dengan banyak anak yang merasakan kekurangan sosok ‘ayah’ dalam hidupnya dan hangat dalam kehidupan sehari-hari anak. Hal tesebut disampaikan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kaltim Kholid Budhaeri, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu, (24/07/2024)

Kholid Budhaeri mengatakan, Krisis peran ayah juga dapat dipengaruhi adanya budaya patrilineal,yang menggambarkan peran ayah secara tradisional sebagai pencari nafkah, seementara ibu berperan dalam masalah domestik rumah tangga dan pengasuhan anak.

Kholid Budhaeri

“Keyakinan tersebut juga memberikan dampak pada pola pikir yang menggambarkan peran ibu adalah sosok yang hanya bertanggungjawab dalam mendidik dan mengasuh anak,” ucapnya

Kholid menegaskan, akibat dari pola pikir tersebut seringkali menjadikan sosok ibu sebagai sumber kesalahan dalam proses tumbuh kembang anak yang tidak maksimal atau bermasalah. Dirinya menegaskan, Keyakinan tersebut merupakan hal yang karena ayah memiliki peranan yang sama pentingnya dengan ibu dalam tumbuh kembang anak.

“Jika diibaratkan bangunan, anak membutuhkan pondasi yang sama kuat di sisi kiri maupun kanan agar dapat berdiri kokoh,” tambahnya

Kholid menegaskan, kurangnya atau bahkan tidak adanya peran ayah dalam kehidupan anak akan membuat anak kurang percaya diri dan cenderung menarik diri dari pergaulan, tidak mandiri, mudah cemas dan takut menghadapi dunia luar, bahkan dalam rentan waktu yang lama dapat mengalami depresi.

“Bisa juga bahkan sebaliknya, yaitu sulit mengontrol emosi, mudah reaktif dan berlebihan dalam merespon sesuatu sehingga perilakunya menjadi tidak menyenangkan,” pungkasnya.(Ria)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.