ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

PKP2DT dan BPTB MoU Tingkatkan Potensi Perbatasan dan Daerah Tertinggal

July 10, 2013 by  
Filed under Berita

Share this news

SAMARINDA – vivaborneo.com,  Badan Pengelola Kawasan Perbatasan, Pedalaman dan Daerah Tertinggal (PKP2DT) dan Balai Pengkajian Tehnologi Pertanian (BPTP) Kaltim menjalin kerjasama yang diwujudkan dalam penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).Penandatanganan MoU dilakukan di Kantor BPTP Kaltim oleh Kepala PKP2DT Frederik Bid dan Kepala BPTP Kaltim Mohammad Hidayanto, Selasa (9/7).

“Dengan penandatangan Nota Kesepahaman ini, PKP2DT dan BPTP memiliki dasar dan kekuatan hukum untuk menggelar sejumlah kegiatan di lapangan, untuk bersama-sama mempercepat pembangunan kawasan perbatasan, pedalaman dan daerah tertinggal di Kaltim,” ujar Frederik Bid

Dengan MoU ini juga diharapkan tingkat perekonomian masyarakat di tiga kawasan tersebut dapat terangkat lebih sejahtera melalui inovasi dan teknologi pertanian terbaru yang sesuai dengan kondisi alam maing-masing wilayah.

Dijelaskan Frederik Bid, kawasan perbatasan, pedalaman dan daerah tertinggal memiliki potensi yang besar untuk pengembangan pertanian, namun hasil yang diproduksi tidak dapat dibawa ke luar wilayah karena keterbatasan transportasi.

Untuk itu,  PKP2DT dan BPTP mendorong masyarakat untuk dapat menanam komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan mudah untuk diangkut ke luar wilayah tersebut. Tanaman yang akan diusahakan adalah tanaman lada, vanilla dan kakao.

Sementara itu, Kepala BPTP Kaltim, Moh. Hidayanto mengatakan bahwa kawasan perbatasan, pedalaman dan daerah tertinggal harus terus didorong untuk lebih maju dan berakselerasi lebih cepat agar dapat sejajar dengan wilayah-wilayah lainnya di Kaltim.

“Selama ini kami belum banyak melaksanakan kegiatan di daerah perbatasan, pedalaman dan daerah tertinggal. Dengan adanya kerjasama ini diharapkan PKP2DT dan PBTP dapat menggali dan menggarap kawasan perbatasan, pedalaman dan daerah tertinggal ini lebih dalam lagi karena potensi yang dimiliki sangat tinggi untuk dikembangkan,” ujar Hidayanto. (vb/yul)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.