ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pohon Gaharu di KRUS Sering Dicuri

July 6, 2009 by  
Filed under Lingkungan Hidup

Share this news

Pohon Gaharu yang bernilai ekonomis tinggi ternyata menjadi incaran pemburu “pohon wangi” tersebut di Kebun Raya Universitas Mulawarman Samarinda (KRUS). Pohon Gaharu yang terancam dicuri adalah pohon berdiameter 30-35 centimeter. Pohon itu dijual di pasaran seharga minimal Rp 20 ribu per kilogram. Kerugian ditaksir sekitar Rp 10 juta per pohon.Hingga kini di KRUS mempunyai pohon Gaharu induk yang sangat dilindungi karena selalu menghasilkan anakan atau bibit untuk dibudidayakan. Sehingga, Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) mengajukan pembangunan pagar keliling di atas lahan sekitar 200 hektare. Dana yang diajukan kepada pemerintah sekitar Rp 15 miliar.

“Dana itu tak hanya untuk pembangunan pagar saja tapi ada beberapa pembangunan unit lainnya menunjang KRUS. Karena bulan Juni 2009 lalu, kami kesulitan mencegah hilangnya tanaman langka dan bernilai ekonomis. Seperti pohon Gaharu yang sangat mahal,” kata Syarif, staf KRUS, Minggu (5/7).

Dijelaskan Syarif, sudah ada dua kali pohon diameter yang cukup besar hilang. “Kalau bibit-bibit Gaharu tak terhitung jumlahnya yang raib. Bisa mencapai ribuan bibit tanaman. Kami sulit menjaganya karena terletak di lahan yang cuma dibatasi pagar kawat,” katanya.

Pagar kawat yang kini berdiri di KRUS tak cukup untuk mencegah orang luar atau pencuri masuk mengambil pohon Gaharu. Belum lagi pohon atau tanaman lainnya yang semakin hari terancam untuk dicuri. Untuk itu, Syarif juga meminta bantuan tenaga kerja atau petugas yang memerhatikan kekayaan alam KRUS. “Sebaiknya ada juga petugas dari polisi kehutanan berjumlah satu atau dua orang membantu kami. Karena kalau kami saja, tak cukup,” ujarnya. (vb-01/TK/min)


Share this news

Respon Pembaca

3 Komentar untuk "Pohon Gaharu di KRUS Sering Dicuri"

  1. Mahardian on Thu, 6th Aug 2009 3:10 pm 

    Ini adalah contoh kecil, sebagian kita mau menanam eee tau-tau yg lain hanya kerjaannya mau enak saja (mengambil hak orang). Kita bisa lihat sepanjang jalan Tanaman Nasional atau Kebun Raya bahkan Hutan Borneo kita sudah habis dicuri orang tanpa seorangpun yg tahu padahal setiap hari kita lewati ke Kota Balikpapan atau kita ke Kota Bontang-Sengata, miris sekali.

  2. Restsindo - hty on Fri, 11th Nov 2011 8:00 am 

    Membaca artikel ini kami jadi tertarik untuk mempelajari dan mencoba untuk membudidayakan.

    Trims informasinya …. kami akan mencari informasi lebih banyak lagi

  3. agus yoex on Sat, 26th Nov 2011 11:57 am 

    ni d jember br nyampe’ ,,,, tp soal keamanan q jg bngg apalagi kita hnx perorangan bkn perusahaan atopun swasta ,,,,mgkn ada tip dr tmn2 smua yg sempat baca artikel ini soal keamanan yg tntux tuk jgka panjang ,,,,slhkan sy jg nggu kbr berikutnya , trim’s

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.