ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Sarung Samarinda Diikutsertakan Dalam Solo Batik Festival 2018

July 12, 2018 by  
Filed under Seni

Share this news

Samarinda, Dalam upaya terus mempromosikan sarung samarinda, Dinas Pariwisata Kota Samarinda akan mengikuti Solo Batik Carnival tanggal 11-15 Juli 2018.

Keikutsertaan Kota Samarinda dalam “menjual” sarung samarinda ini karena keyakinan bahwa setiap tahunnya Dinas Pariwisata Kota Samarinda telah rutin mengadakan kegiatan Samarinda Sarung Carnival (SSC).

“Nah sudah saatnya SSC ini tampil di kancah nasional bersaing dengan kota-kota lain yang memang lebih dahulu eksis sambil terus belajar dan menambah wawasan, tahun ini sengaja kami pilih Solo Batik Carnival tanggal 11-15 juli 2018.” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Samarinda, Muhammad Faisal, Kamis (12/7).

Dijelaskan, walaupun dengan keterbatasan anggaran namun dengan semangat, tekad dan dukungan banyak pihak, akhirnya tahun ini dapat membawa sarung samarinda dapat  ikut berpartisipasi di event nasional yang juga masuk salah satu dari 100 Wonderful Event Indonesia.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga tim ini bisa berkarya di event nasional, sekaligus mempromosikan sarung samarinda dan kota Tepian,” lanjut Faisal.

Dalam kegiatan ini, peserta SBC tahun ini terbagi dalam delapan  defile, mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa bagian utara, Lombok, dan yang terbanyak dari Kota Solo, dimana ke 150 peserta ini akan melakukan karnaval mulai Stadion Sriwedari Solo menyusuri Jalan Slamet Riyadi hingga Benteng Vastenburg yang menjadi lokasi kegiatan.

Lia Imelda,  Ketua panitia menjelaskan, pembagian delapan  defile tersebut di antaranya adalah Defile Lenggang Batavia mewakili DKI Jakarta, Jawa Dwipa mewakili Jawa Tengah, Nagari Minangkabau dari mewakili Sumatera Barat, Mapalili Mamiri mewakili Sulawesi Selatan, Dayak Borneo mewakili Kalimantan Timur, Tiara Dewata mewakili Bali, Sasando Timor mewakili Nusa Tenggara Timur dan Tana Sajojo mewakili Papua.

“Pada SBC ke-11 tahun ini kita mengusung tema Ika Paramartha. Maknanya persatuan dalam kesatuan, perbedaan dalam keanekaragaman  dan keunikan dalam ciri khas masing-masing daerah. Kami ingin menyatukan seni budaya di Indonesia dengan konsep dalam bentuk karnaval,” ujarnya.(ya)

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.