ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Tak Menjanjikan, Tanaman Jelai Jadi Alternatif Pangan

July 2, 2014 by  
Filed under Nusantara

Share this news

SAMARINDA, vivaborneo.com, Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan berencana akan mengembangkan tanaman Jelai (Hordeum vulgare) atau dalam bahasa Inggris disebut dengan barley  sebagai alternatif  diversifikasi pangan selain nasi.

Tanaman ini kabarnya telah berhasil diuji coba dikembangkan di  Dusun Sumber Rejo Desa Lok Sumber Kecamatan Loa Kulu Kutai Kartanegara dengan produktivitas panen hingga 10 ton per hektar.Uniknya, di dunia internasional, Jelai atau barley ini hanya menjadi pakan ternak dan sebagai bahan pembuatan bir. Kalaupun dapat dijadikan makanan, hanya dapat menjadi makanan selingan berupa bubur saja. Itupun harus melalui tahapan proses yang lebih panjang daripada pengolahan sumber pangan lain seperti padi, jagung, ubi kayu dan sagu.

Kepala BKPP Kaltim Fuad Asadin dalam halaman Kaltim Bangkit edisi Rabu (25/6) http://kaltimprov.go.id/berita-3895-pemprov-dukung-pengembangan-tanaman-jelai.html mengatakan tanaman Jelai merupakan komoditi alternatif yang memiliki nilai lebih dengan berbagai keunggulan dibandingkan beras (padi) yang selama ini menjadi konsumsi utama masyarakat.

“Kami terus melakukan inventarisasi di berbagai daerah khususnya di Kabupaten Kutai Kartanegara. Tanaman Jelai yang dikembangkan dan dicoba dibudidayakan pada lahan seluas 4 hektar,” ujarnya.

Di halaman tersebut juga disebutkan bahwa penyuluh BP3K Loa Janan Gunawan Setyobudi telah mengembangkan Jelai di lahan seluas 4 hektar. Uji coba ini telah dilakukan sejak tahun 2008. Jelai dinilai unggul karena dapat tumbuh di tanah liat, berpasir atau tanah vulkanis sekalipun.

“Jelai merupakan sumber serat terlarut yang sangat bagus sehinga dapat menurunkan kadar kolesterol darah serta mengandung bahan kimia penghambat kanker. Jelai mengandung vitamin B1, B2 dan niasin, kalisum, potasium, fospor dan zat besi,” ungkap Gunawan.

Namun, hingga kini tanaman Jelai ini hanya sukses hingga batas panen saja. Belum ditampilkan tentang keberhasilan menjadi produk olahan yang benar-benar dapat  menjadi makanan, apalagi dapat menggantikan peran nasi.

Menurut Wikipedia Indonesia, tanaman Jelai adalah sejenis serelia untuk pakan ternak, penghasil malt dan sebagai makanan kesehatan. Jelai dikelompokkan sebagai anggota suku padi-padian (poaceae) bersama gandum, sorgum, millet, haver dan jewawut yang lebih dikenal sebagai pakan burung.

Minimnya informasi tentang tanaman Jelai ini membuat pengembangannya terabaikan. Tidak seperti Provinsi Nusa Tenggata Timur yang telah lama mengembangkan tanaman sorgum.

Ada baiknya Pemprov Kaltim lebih fokus dan memberi perhatian lebih pada tanaman pangan yang telah terbukti nyata sebagai alternatf diversifikasi pangan semacam ubi kayu, sagu ataupun jagung. Atau lebih meningkatkan produktifitas tanaman pangan lain seperti ubi jalar, talas, sukun, sagu  ataupun pangan  umbi-umbian lannya.(vb/yul)

 

 

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.