Taman Budaya Kaltim Gelar Pelatihan Menulis Cerpen

July 17, 2025 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

SAMARINDA — UPTD Taman Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur menggelar pelatihan sastra yang fokus pada teknik menulis cerpen, selama tiga hari sejak 16 hingga 18 Juli 2025. Kegiatan yang dipusatkan di Samarinda ini diikuti oleh 50 pelajar SMA dan SMK dari berbagai sekolah, yang di gelar di Taman Budaya, jalan Kemakmuran, Sungai Pinang. Rabu (16/7/2025).

Pelatihan ini dibuka Kepala UPTD Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan Disdikbud Kaltim, Muchamad Awaludin. Dirinya menekankan pentingnya pelajar memiliki kemampuan literasi yang baik di tengah arus globalisasi yang semakin deras.

“Di tengah derasnya globalisasi, sastra menjadi benteng penting untuk menjaga jati diri dan budaya kita. Lewat pelatihan ini, siswa diajak menggali potensi diri, menulis secara kreatif, serta meningkatkan apresiasi terhadap sastra. Harapannya akan lahir karya-karya baru yang berkualitas,” ujarnya.

Kepala UPTD Taman Budaya Kaltim melalui Kepala Seksi Publikasi, Sulistio Rini, menuturkan,  program ini dirancang untuk memotivasi siswa agar meningkatkan keterampilan berbahasa, kreativitas, imajinasi, sekaligus mengapresiasi karya sastra.

“Kami ingin menggali minat dan bakat siswa di bidang sastra serta memperluas wawasan mereka,” ujar Rini.

Pandu Pratama Putra, narasumber dari Balai Bahasa Provinsi Kaltim, membedah tuntas cara memunculkan ide hingga mengolahnya menjadi cerpen yang menarik. Pandu menekankan pentingnya peka terhadap lingkungan sekitar.

“Ide bisa muncul dari pengalaman pribadi, pengamatan lingkungan, atau imajinasi liar. Yang penting penulis harus peka, lalu mengembangkan hal-hal kecil menjadi cerita utuh,” katanya.

Menurutnya, proses menulis cerpen bukan hanya soal menuangkan ide, tetapi juga bagaimana merangkai cerita agar hidup dan meninggalkan kesan mendalam.

“Karakter, tujuan, dan tantangan harus saling terkait agar premis cerita kuat. Alur juga harus disusun menarik supaya pembaca betah mengikuti kisahnya,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya revisi dalam penulisan.

“Revisi membuat cerita lebih tajam dan efektif dalam menyampaikan pesan,” tambahnya.

Tak hanya mendengar teori, para pelajar juga diberi kesempatan mempraktikkan langsung teknik menulis cerpen yang dipelajari. Mereka kemudian mendapatkan masukan konstruktif dari Pandu, sehingga dapat memperbaiki cerita mereka. (yud/adv diskominfo kaltim)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.

  • vb

  • Pengunjung

    901077
    Users Today : 397
    Users Yesterday : 3380
    This Year : 749453
    Total Users : 901077
    Total views : 9574046
    Who's Online : 57
    Your IP Address : 216.73.216.55
    Server Time : 2025-12-06