ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Tinjau PLTS PLN, Menteri BUMN Pastikan Peringatan HUT RI di IKN Gunakan Listrik Hijau

July 1, 2024 by  
Filed under Nusantara

Share this news

Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) diskusi bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (kanan) dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kiri) saat mengunjungi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) IKN, di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur

NUSANTARA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur telah beroperasi melistriki kawasan IKN, khususnya untuk peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79. Hal ini disampaikan Erick saat meninjau PLTS IKN bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Sabtu (29/6/2024).

“Hari ini terbukti, PLTS ini sudah jadi, sudah produksi 10 megawatt, dengan kebutuhan IKN sekarang baru 1 megawatt,” ucap Menteri BUMN, Erick Thohir.

Dirinya meminta PLN untuk terus memastikan kesiapan listrik di setiap lokasi peringatan Hari Kemerdekaan RI di IKN ini.

“Kami ingin PLN, baik melalui PLTS ataupun gardu induknya mampu memasok listik, tak hanya untuk kebutuhan daya total untuk venue upacara HUT Kemerdekaan, tapi juga memastikan pasokan listrik interkoneksi di Kalimantan juga aman,” tambah Erick.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan bahwa PLN siap menghadirkan listrik yang bersih dan andal untuk peringatan Hari Kemerdekaan RI yang akan dilaksanakan di IKN. Pihaknya telah memetakan kebutuhan listrik di IKN, khususnya untuk peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-79 di IKN sebesar 1,5 megawatt (MW). Sementara, PLTS IKN telah beroperasi memasok listrik sebesar 10 MW sejak Februari 2024. Kapasitas tersebut akan terus ditingkatkan menjadi 50 MW pada akhir tahun 2024.

“Peringatan HUT RI ini kami pastikan akan dipasok  full menggunakan listrik hijau dari PLTS IKN,” ucap Darmawan.

Dirinya juga mengatakan bahwa pada peringatan HUT RI, pihaknya akan menggunakan skema kelistrikan 4 layer, untuk venue utama, Beranda Nusantara, Perkantoran Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, Bandara dan Penginapan VVIP/VIP. Pada layer pertama, PLN akan menggunakan Uninterruptible Power Supply (UPS) untuk memastikan listrik andal tanpa kedip. Pada layer kedua dan ketiga, PLN menyiapkan dua jaringan listrik yang bersumber dari dua gardu induk berbeda. Pada layer terakhir, PLN juga menyiapkan genset sebagai cadangan pasokan.

“Kami telah siapkan skema pengamanan berlapis, sehingga listrik pada peringatan HUT RI akan berlangsung andal,” tambah Darmawan.

Guna mendukung penggunaan kendaraan listrik saat pelaksanaan peringatan HUT RI, PLN juga telah menyiapkan 16 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang bisa digunakan para pejabat negara, tamu undangan, dan peserta peringatan HUT RI. PLN juga berkolaborasi dengan Bluebird dalam penyediaan SPKLU khusus untuk puluhan shuttle bus yang akan digunakan para peserta peringatan HUT RI di IKN.

“Kami siap all out menyukseskan peringatan HUT RI ke-79 di IKN dengan menghadirkan layanan energi bersih secara end to end,” pungkas Darmawan.

Ditemui di lokasi General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan Abdul Salam Nganro menjelaskan, bahwa PLN UIP3B Kalimantan sendiri siap mendukung pelaksanaan peringatan HUT RI melalui berbagai skenario yang sudah disiapkan guna memastikan keandalan ketenagalistrikan selama prosesi HUT RI berjalan.

“Kami akan memastikan bahwa semua kebutuhan listrik akan terpenuhi selama prosesi berjalan. Dengan demikian, perayaan ini tidak hanya bersejarah dalam konteks kebangsaan, tetapi juga sebagai simbol dari upaya kita untuk menjaga bumi bagi generasi mendatang,” pungkas Salam. (**)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.