Besaran Zakat Fitrah Ditetapkan Kabupaten/kota

SAMARINDA – vivaborneo.com – Penetapan besaran Zakat Fitrah se-Kaltim diserahkan kepada Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Kabupaten/kota masing-masing. Sehingga besaran zakat fitrah tahun 1433 Hijriah/2012 Masehi, besarannya bervariasi dan ditetapkan sesuai kondisi harga kebutuhan pokok di setiap daerah dengan standar   harga 2,5 kilogram beras.Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama  Kaltim, HM Kusasi menjelaskan penetapan besaran zakat fitrah dilakukan oleh BAZ masing-masing Kabupaten/Kota. Pihak Kementrian Agama Kaltim hanya mengawal dan menerima laporan besaran yang telah ditetapkan.

“Kanwil Kemenag Kaltim hanya bersifat sebatas fungsi koordinasi dalam kaitan mengawal penetapan dan pelaksanaan penerimaannya agar tidak terjadi masalah maupun penyimpangan,” ujarnya.

Dalam penetapan besaran zakat fitrah tahun 2012, BAZ Samarinda menetapkan besaran zakat fitrah dengan tiga kategori. Kategori Satu  Rp30 ribu dengan asumsi harga beras Rp12 ribu perkilogram (kg), kemudian kategori dua  Rp26,5 ribu dengan asumsi harga beras Rp10,6 ribu per kg, serta kategori tiga sebesar  Rp21,5 ribu dengan asumsi harga beras Rp8,6 ribu per kg.

Berbeda dengan Samarinda, Kabupaten Tanah Tidung (KTT)  menetapkan satu kategori besaran zakat fitrah yakni Rp27,5 ribu dengan asumsi harga beras Rp11 ribu per kg. Sedangkan   Malinau dan Bulungan menetapkan besaran Rp25 ribu per jiwa dengan asumsi harga beras Rp10.000 per kg.

Kabupaten, Kutai Kartanegara  memutuskan penetapan zakat fitrah 1443 H dengan tingkatan harga beras terendah senilai Rp20.000, menengah Rp27.500 dan tingkatan harga tertinggi senilai Rp37.500.

Besaran potensi penerimaan Zakat, Infaq dan Shadaqoh (ZIS) di Kaltim terus meningkat setiap tahunnya.  Jika pemerimaan ZIS tahun 2005 hanya sebesar Rp14,861 miliar lebih, maka meningkat tajam pada 2011 menjadi  Rp60,714 miliar.(vb/yul)

---