ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Dinas Pariwisata Akan Bangun Kebun Binatang Kaltim

August 11, 2012 by  
Filed under Berita

Share this news

SAMARINDA – vivaborneo.com, Pemprov Kaltim melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim merencanakan pembangunan Kaltim Zoo atau Kebun Binatang Kaltim. Rencana pembangunan Kaltim Zoo dalam rangka menangkap peluang investasi bidang pariwisata yang mulai mengarah kepada wisata back to nature atau wisata alam. Disamping itu, pengembangan sektor pariwisata juga sejalan dengan arah kebijakan pembangunan Kaltim.

“Keunikan Kaltim yang masih menyisakan hutan asri dan tidak banyak dimiliki daerah lain menjadi daya tarik tersendiri bagi sektor pariwisata. Konsep inilah nantinya yang akan kembangkan. Arahnya aspek kelestasrian hutan dan hewan di kebun binatangnya sebagai wisata rekreasi pendidikan dan rekreasi keluarga,” sebut Kepala Dispar Kaltim, H Achmad Adha ketika seusai menggelar pertemuan dan sosialisasi tentang perencanaan feasilibility study (FS) atau studi kelayakan dan master plan atau pola induk Kaltim Zoo Samarinda, di Ruang Rapat Gubernuran Kaltim, Jumat (10/8).

Pertemuan yang dipimpin Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Dwi Nugroho Hidayanto tersebut membahas secara detail hasil FS,disamping pembahasan lainnya seperti kesiapan lahan, pentapan lokasi, penetapan jenis hewan, serta arah pengembangan kedepan. Hadir saat itu dihadiri Asisten I Sekprov Kaltim, H Aji Sayid Faturrahman, Dekan Fakultas Kehutanan Unmul Samarinda, Chandra Dewana Boer, perwakilan dari pihak konsultan pelaksana FS, serta perwakilan instansi teknis seperti Dinas PU Kaltim, Disnak Kaltim dan lainnya.

Itu sebabnya, lanjut dia, konsep pembangunan Kaltim Zoo sengaja dibuat berbeda dengan kebun binatang atau daerah tujuan wisata daerah lain. Misalnya saja Ancol, kata dia, di dalam kawasannya pengunjung akan melihat gedung bertingkat. Kemudian Jatim Park, di dalam kawasannya pengunjung akan melihat uansa perkantoran. Lantas di Kaltim Zoo sendiri menjual wisata alam yang notabene lebih manarik dan menantang.

Disamping itu, pada pelaksanaannya mendatang Kaltim Zoo juga akan mengedepankan aspek sosial dan ibadah. Sebab, dengan keunngulannya, Kaltim Zoo diharap dapat membuat orang senang dapat menikmati hutan pendidikan dan wahana berlibur keluarga.

“Oleh karenanya diharap dapat menjadi jawaban kerinduan masyarakat terhadap ketersediaan wahana rekreasi yang dapat mengakrabkan keluarga. Mengingat, kecenderungannya wahan rekreasinya hanya memanjakan salah satu kalangan, baik anak-anak- saja, maun orang dewasa saja. Tapi ini menjadi wahan rekreasi semua anggota keluarga,” sebutnya.

Sedang dilihat dari sisi arah kebijakan pembangunan daerah, aku dia, sebagaimana diketahui sektor pariwisata merupakan penumbang PDRB Kaltim ketiga terbesar setelah migas – batubara dan pertanian dlam arti luas. Artinya, setelah batu bara habis sektor pendapatan didominasi pertanian dalam arti luas dan pariwisata.

“Nah peluang ini yang kita tangkap. Jadi masyarakat tidak lagi perlu repot berlibur keluar daerah, jika di kaltim sudah banyak pilihan,” katanya. Karenanya, infrastruktur pendukung yang dianggap menjadi penghambat minat wisatawan berkunjung perlu segera dibenahi.
Tujuannya agar, wisatawan asing dan wisatawan nusantara yang tertarik kekhasan Kaltim seperti pohon berukuran besar dan lainnya dengan mudah menuju daerah tujuan wisata kaltim. Mengingat, idiealnya pejalanan menuju daerah tujuan wisata maksimal hanya selama enam jam perjalanan.

Sedang terkait FS yang dianggap masih belum lengkap, pihaknyab tak menampik. Menururt dia FS yang dilakukan hanya sebatas penetuan lokasi. Untuk kelengkapannya rencannya dituntaskan 2013. “Jika sudah tuntas, diharapkan APBD-P 2013 sudah ada anggaran tuk pembangunan pembatas di lokasi terpilih,” tukasnya seraya menyebut berdasarkan hasil FS dari sekian lokasi ternyata Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) dianggap paling layak mengembangkan Kaltim Zoo yang rencananya seluas 40 hektare.

Dikatakan, untuk pembangunannya rencannya akan menggunakan sistem kerjasama antara Pemprov Kaltim dengan Invetor dan pengelola KRUS. Dalam hal ini Pemprov Kaltim menyiapkan inprastruktur jalan, pembiayaan FS, buat jalan, bangun pembatas lahan, penyedian listrik dan air, kemudian investor untuk pembangunan kebutuhan dasarnya secara keseluruhan sekitar yang ditaksir mencapai Rp 200 miliar, serta pengelola KRUS terkait penyediaan lahan.

Sementara Chandra Dewan Boer mengakyu menyambut positif terhadap rencana tersebut. Meskipun, kata dia, tidak dapat dipungkiri dalam hati ada kekhawatiran lantaran banyak bisnis kebun binatang merugi lantaran perawatan hewan relatif sulit dan biaya tinggi.

“Jika dilihat pengembangannya akan untung. Seperti KRUS saja yang dibiayai APBD untung. Apalagi jika modalnya murni dibiayai investor, tentu berbicara untung,” tegasnya.

Menurut dia, Kaltim perlu wahana rekreasi seperi Kaltim Zoo. Sebab, dengan membangun Kaltim Zoo maka banyak yang dapat dibangun di dalamnya. Mulai dari musium biologi hingga mium zoologi dalam kaitan upaya pelestasian hewan dan hutan.
Lantas, apakah nantinya tidak menggangu kelestarian hutan di KRUS. Dikatakan, selama disinergikan, maka tidak menggangu.

“Mereka hanya meminta 40 hektare dan untuk tahap awal hanya 5 sampai 10 hektare. Kita kan punya 300 hektare. Apalagi jika bisa dikembangkan keluar KRUS dengan memanfaatkan lahan masyarakat dan lahan eks tambang disektitar KRUS,” pungkasnya.(vb/arf)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.