ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Harun, Pejuang Veteran 1964 Ingin Miliki Rumah

August 31, 2021 by  
Filed under Profile

Share this news

Muhammad Harun Ibrahim

SAMARINDA – Di Hari Kemerdekaan Indonesia ke-76, ada kisah tersendiri bagi menjadi Veteran yang berjuang di era tahun 1964 melawan Malaysia di perbatasan. Dia adalah, lelaki yang lahir 27 Februari 1944 . Hingga kini dia belum mendapatkan tempat tinggal yang jelas, meski dia menerima penghargaan dari Presiden Soeharto dan Panglima TNI pada tahun 1970.

“Di luar negeri, nasib veteran diperhatikan. Tapi di Indonesia, khususnya di Samarinda, mohon pemerintah jenguk kami dan lihat keadaan kami, sejahtera atau tidak,” ujarnya saat ditemui media ini

Lebih lanjut, Harun sapaan akrabnya menceritakan pada tahun 1964 dirinya bersama 120 rekannya berangkat berperang ke Malaysia, dirinya berangkat dari Komando Daerah Militer VI/Mulawarman (Kodam VI/Mulawarman) dari Balikpapan menuju Malaysia

“Banyak teman-teman saya yang gugur di medan perang, karena dalam perang Malaysia dibantu Inggris dan Selandia Baru. Seingat saya ada 40 orang yang gugur,” cerita Harun sambil menangis

Dia mengaku saat perang, mereka hanya bisa memakamkan temannya dengan sederhana mungkin. Hanya disholatkan tanpa diganti pakaiannya langsung dikubur dihutan yang kini tidak diketahui dimana rimbanya.

“Kalau ingat peristiwa itu, saya pasti menangis karena kecintaan kami kepada negara ini yang harus kami bela walapun nyawa taruhannya. Tiga tahun kami berada dihutan dan 1967 kami keluar dari hutan,” jelasnya

“Kami tidak menuntut banyak dari pemerintah, kami memiliki keperluan sehari-hari, dan kami berharap adanya perhatian dari pemerintah terhadap kami yang dulu pernah berjuang demi bangsa ini,

Di Hari Kemerdekaan Indonesia ke-76 dirayakan pada Selasa, 17 Agustus 2021 lalu, dirinya mengaku tidak diundang oleh pemerintah seperti biasanya dan tidak ada undangan maupun bantuan dari pemerintah.

“Selama dua tahun ini, kami tidak pernah diundang kalau karena covid-19 kami harus maklum dan tidak ada juga bantuan dari pemerintah seperti biasanya,” terangnya

Meskpun tidak ada undangan para veteran yang berjumlah 28 orang itu tetap melaksanakan tabur bunga di Makam Pahlawan Samarinda untuk mengenang para pahlawan yang telah gugur.

“Kami tetap melaksanakan tabur bunga acara sendiri bersama teman-teman veteran,” jelasnya lagi

Anaknya (Yusi) sempat kuliah namun berhenti karena tidak ada biaya dan kini kerja. Rumah tidak punya dan hanya tinggal di gedung Joaeng serta menjadi tukang bersih-bersih ditempat ini. Meskipun ada uang jasa dari pemerintah senilai Rp2.800.000 tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari seperti makan, listrik, air dan lain.

“Selama Covid -19 ini tidak ada santuan lagi dari pemerintah. Entah lupa atau apa mereka tidak menemui kami disini,” ujar suami dari Mustani

“Jangan lupa sejarah seperti apa yang disampaikan oleh pak Presiden Soekarno. Kami hanya berharap ada rumah dan pendidikan untuk keluarga kami,” harapnya

Sekadari diketahui, warga negara yang telah ditetapkan menjadi Veteran RI ini, berhak mendapat tanda kehormatan, tunjangan dan hak-hak lain sesuai PP Nomor 23 Tahun 2016 tentang Perubahan atas PP Nomor 67 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2012, Peraturan Menhan yang menjadi peraturan pelaksanaannya, yakni Nomor 35 Tahun 2014 tentang pemberian tanda kehormatan, Nomor 36 Tahun 2014 tentang dukungan pembina administrasi Veteran, dan Nomor 37 Tahun 2014 tentang penyelenggaraan pemakaman Veteran. (Man)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.