ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Lada Biji Tambah Deret Ekspor Kaltim

August 8, 2019 by  
Filed under Berita

Share this news

Samarinda – Kalimantan Timur merupakan salah satu daerah penghasil rempah di Kalimantan. Seiring berkembangnya waktu Pulau Kalimantan menjadi penghasilan kayu terbanyak di Indonesia, tak heran jika hasil olahan kayu tetap menjadi primadona ekspor di Kalimantan Timur hingga saat ini.

Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) yang diwakili Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Agus Sunanto, kembali melepas produk ekspor komoditas pertanian asal Samarinda di Kantor Balai Karantina kelas 1 Samarinda, Kamis (8/7/2019)

Beberapa komoditas yang dilepas yakni hasil olahan turunan kelapa sawit Palm Kernel Expeller sebanyak 1.996,78 ton milik PT. Sumatera Bulkers senilai Rp 2,23 miliar dengan tujuan ekspor ke Vietnam dan hasil olahan kayu Veneer Kruing sejumlah 67,1627 m3 milik PT. Kayu Alam Perkasa Raya senilai Rp 602 juta dengan tujuan ekspor negara India.

Berbeda dengan pelepasan ekspor sebelumnya, kali ini turut dilepas ekspor komoditas potensial asli Kalimantan Timur yakni Lada biji sebanyak 5.000 kilogram milik PT. Sumber Alam Mitra Indonesia dengan nilai ekspor sebesar Rp 476 juta dengan tujuan ekspor ke Vietnam.

“Dengan dukungan Karantina Pertanian Samarinda dalam akselerasi ekspor produk pertanian dalam bentuk pelayanan cepat dengan Service Level Agreement 1 jam hingga 1 hari dengan pelayanan 24 jam 7 hari kerja ini diharapkan dapat meningkatkan akselerasi ekspor dari Kalimantan Timur hingga 200 persen dari tahun sebelumnya”, ucap Agus Sunanto.

Agus Sunanto menambahkan, Ekspor merupakan salah satu mekanisme untuk meningkatkan kesejahteraan petani disamping untuk menambah devisa negara. Oleh karena itu Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian berkomitmen untuk menjadikan tahun 2019 sebagai tahun akselerasi ekspor.

Sedangkan menurut Kepala Karantina Pertanian Samarinda Agus Sugiyono memaparkan, berdasarkan data sistem IQFAST (Indonesian Quarantine Full Automation System) di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda sepanjang tahun 2018 sebanyak 266 kegiatan ekspor yakni mencapai 82,42 miliar dan ditahun 2019 hingga bulan Juli saat ini total nilai ekspor telah mencapai Rp 57,21 miliar.

“Di Kalimantan Timur berbagai komoditas unggulan seperti hasil karet olahan, produk kayu olahan seperti plywood, moulding, veneer kruing, lada biji dan produk olahan turunan kelapa sawit telah rutin di ekspor ke berbagai negara seperti Cina, Vietnam, Myanmar, India, Taiwan, dan bahkan hingga ke Amerika Serikat”, jelas Agus Sugiyono.

Agus Sugiyono menambahkan, Terdapat beberapa komoditas pertanian dan bahan asal hewan yang memiliki potensi ekspor dari Kaltim namun hingga saat ini belum dapat diekspor langsung dari Samarinda yakni pisang kepok asal Kecamatan Kaliorang Kutim, nanas sarikaya asal Kecamatan Palaran, sarang burung walet asal Samarinda, Kutim dan Kubar serta taring babi asal Kubar.

Walikota Samarinda yang diwakili Asisten II, Endang Liansyah menyampaikan, Pemerintah Kota Samarinda mendukung penuh adanya program agro gemilang ini dan berharap dengan terdapatnya fasilitas penerbangan langsung dari Samarinda melalui Bandara APT. Pranoto ini kedepan komoditas potensial tersebut dapat menjadi komoditas ekspor langsung dari Samarinda, pungkasnya.

“Pelepasan ekspor komoditas pertanian pada hari ini, membuktikan bahwa komoditas kita sudah bisa bersaing dan diterima di pangsa pasar internasional sehingga potensi besar lainnya yang kita miliki harapannya akan bisa menyusul untuk dapat diterima oleh mancanegara dengan jangkauan yang lebih luas”, ucap Endang Liansyah disela sambutannya. (*)

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.