ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Mahasiswa IAIN Samarinda Gelar Aksi

August 18, 2019 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

Samarinda-Mahasiswa IAIN Samarinda menggelar aksi mempertanyakan fungsi Auditorium IAIN Samarinda kepada pihak rektorat, Sabtu (17/08/2019). Aksi ini dilakukan menyusul beredarnya video dangdut artis dengan busana rok mini yang diduga digekar di Auditoriun kampus.

“Aksi yang kami lakukan tadi adalah mempertanyakan fungsi Auditorium IAIN Samarinda,” kata Presiden Mahasiswa IAIN Samarinda, Zainal Mustofa kepada media ini

Mustofa mempertanyakan auditorium yang digunakan untuk acara salah satu perusahaan di Kaltim karena ada menggangu aktivitas mahasiswa. Ia membenarkan video dangdut yang beredar tersebut adalah benar terjadi di dalam auditorium kampus II IAIN Samarinda.

“Ya mengenai video (dangdut perempuan menggunakan rok mini berjoget) benar itu. Dan acara itu cukup menggangu aktivitas mahasiswa. Padahal baru (check sound),” Jelasnya

Dia menambahkan Perempuan yang berpakaian minim tersebut adalah artis yang di datangkan dan aksi itu bersama beberapa karyawan perusahaan yang hadir.

“Kami menolak hal itu kegiatan itu. Karena IAIN Samarinda adalah kampus Islam kegiatan itu tidak layak ada di kampus Islam. Terlebih dengan pakaian tidak senonoh seperti itu,” terangnya

Sementara itu, mahasiswa lainnya yang enggan menyebutkan namanya menjelaskan, kejadian diizinkannya suatu kegiatan yang dilakukan di Auditorium Kampus II IAIN Samarinda telah menciderai dari visi IAIN Samarinda yaitu menjadi perguruan Tinggi Islam unggul dan terdepan dalam pengembangan peradaban Islam.

“Kami sebagai mahasiswa sangat menyesalkan akan hal ini. Semoga kedepannya tidak terulang kembali. Video itu benar adanya. Ini merupakan jejak digital yang kurang baik bagi IAIN Samarinda kedepannya,” ungkapnya

Dikonfirmasi terkait hal itu, M. Abzar D sebagai selaku Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Samarinda mengatakan mahasiswa menuntut ketertiban penggunaan fasilitas kampus. Kebetulan kampus memiliki auditorium yang bisa digunakan pihak luar untuk acara-acara tertentu. “Kebetulan tadi bertepatan dengan kegiatan mahasiswa Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK),” terangnya

Pihaknya telah menjawab hal tersebut, kedepan setelah (PBAK) pihaknya akan mengajak mahasiswa duduk bersama membicarakan mekanisme penggunaan gedung yang dimaksud tersebut. Terkait video yang beredar tentang acara di kampus tersebut, Ia menyebutkan acara tersebut adalah gathering keluarga besar karyawan dan acara itu tertutup tidak mengundang pihak luar hanya internal mereka saja.

“Dan memang mereka menghadirkan semacam artis. Cuman ketika sedang check-check sound. Dan mungkin ada yang mengintip kedalam, ya menimbulkan masalah bagi mahasiswa,” ujarnya

Tambahnya, jadi acara silaturrahmi yang digelar tersebut menghadirkan artis-artis ibu kota bukan konser tunggal itu. Dan hanya mengisi acara selingan di dalam acara tersebut. Pihaknya telah mendiskusikan dengan pihak panitia agar menjaga etika karena dilaksankan di dalam kampus. Saya sendiri belum melihat ke dalam apakah betul-betul mengumbar auratnya atau masih dalam batas kewajaran.

“Intinya, acara itu kan mereka saja, mereka sangat safety dan tidak diperlihatkan kepada orang luar. Sampai saat ini saya tidak melihat pakaian-pakaian yang mengumbar aurat,” terangnya.

Pihaknya sudah mengingatkan panitia untuk menjaga nilai-nilai etika yang kita junjung bersama. Dan itu kesepakatan dari awal, artinya apabila terjadi hal-hal yang mengumbar aurat.

“Kami sangat menyesalkan hal tersebut. Saya belum lihat video itu, saya hanya fokus berkomunikasi dengan panitia terkait peminjaman auditorium yang telah terlanjur di pinjamkan dan tidak mungkin kami batalkan,” pungkasnya. (rahman)

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.