ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

PAD Kutim Lampaui Target

August 15, 2018 by  
Filed under Kutai Timur

Share this news

SANGATTA- Angka cukup fantastis ditorehkan Bapenda Kutai Timur (Kutim) dalam perolehan Pajak Asli Daerah (PAD) hingga 13 Agustus 2018 lalu mencapai 98 persen. Hasil ini langsung disampaikan Kepala Bapenda Musyaffa di ruang kerjanya saat bertatap muka dengan awak media, Selasa (14/8/2018).

Dijelaskan mantan Kabag Keuangan Setkab itu Bapenda mampu menjawab target pemenuhan PAD yaitu mengelola sebelas bidang objek pajak daerah ini terbagi dalam cakupan jenis penerimaan mulai dari pajak hotel, restoran, hiburan, reklame, penerangan jalan, retribusi parkir, pajak sarang burung walet, mineral bukan logam dan batuan, bumi dan bangunan desa/kota hingga perolehan hak atas tanah dan bangunan.

Akhirnya pajak yang dikelola sudah over target yakni hingga 123 persen. Untuk target yang diharapkan pada awal Tahun 2018 yakni sebesar Rp 32 Miliar. Memasuki minggu kedua Agustus, telah terkumpul anggaran mencapai Rp 40 Miliar.

“APBD Perubahan kita akan menambah pendanaan atau membantu keuangan daerah, di akhir Bulan September. Kami bersama teman-teman OPD teknis dapat membantu daerah, untuk menambah dana yang dibelanjakan. Soal belanja itu bukan urusan Bapenda tetapi hanya cari uang untuk daerah saja,” ungkapnya.

Ditambahkan Musyaffa, awal September itu diyakini target yang ditetapkan oleh Pemkab Kutim terkait perolehan PAD hingga 100 persen dapat terealisasikan. Mengingat komponen PAD itu ada pajak daerah, retribusi daerah, dan ada lain-lain yakni pajak desa. Kemudian untuk retribusi daerah yang dikelola OPD teknis telah mencapai 81 persen. Terus komponen PAD lainnya, hasil pengelolaan kekayaan daerah sudah 89 persen.

Untuk Penerangan Jalan yang ditargetkan sebesar Rp 9,5 Miliar mampu menembus angka sebesar Rp 9 Miliar alias mencapai 103 persen dari target awal. Diluar itu yang paling luar biasa ialah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

“Yang semula ditargetkan besarannya mencapai Rp 4 miliar, namun hingga pertengahan Agustus 2018, sudah mencapai Rp 15 Miliar dengan catatan mencapai 380 persen. (*/h13)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.