ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pelajar Putri SMAN 9 Samarinda Ikuti Literasi Kesehatan

August 3, 2023 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDA – Tim Pengabdian Masyarakat civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman melakukan giat pencegahan dini kejadian stunting di SMAN 9 Giri Rejo kelurahan Lempake Kota Samarinda, Rabu (2/8/2023).

Ketua tim kegiatan pengabdian masyarakat Rita Puspa Sari menyampaikan, ini merupakan bentuk implementasi salah satu Tridharma Perguruan tinggi yang dilakukan dosen dan mahasiswa, Prodi Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman.

DIkatakan Rita, usaha menekan kejadian stunting terus dilakukan untuk menciptakan generasi sehat dan cerdas dengan mengupayakan peningkatan Kesehatan calon ibu, ibu dan bayinya serta balita. Prevalensi Stunting di Kalimantan Timur mengalami peningkatan ditahun 2022 yaitu 23,9%. Sebelumnya pada tahun 2021 angka kejadian stunting 22,8%, ini berarti kejadian stunting meningkat 1,1%.

Dijelaskan, banyak faktor yang dapat dikategorikan sebagai penyebab kejadian stunting pada anak diantaranya yaitu pekerjaan ibu, tinggi badan ayah, tinggi badan ibu, pendapatan, jumlah anggota rumah tangga, pola asuh dan pemberian ASI eksklusif, selain itu stunting juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor lain yaitu Pendidikan ibu, pengetahuan ibu mengenai gizi, Riwayat Kesehatan ibu yang buruk, diantaranya adalah asupan makanan yang tidak seimbang, tinggi badan orang tua, bayi berat lahir rendah dan penyakit infeksi yang diderita ibu., Riwayat ante natal care (ANC) yang tidak baik, pemberian ASI eksklusif, umur pemberian MP-ASI, tingkat kecukupan zink dan zat besi, Riwayat penyakit infeksi serta faktor genetik.

Menurutnya, faktor yang menjadi penyebab tingginya prevalensi anemia di negara berkembang adalah keadaan sosial, perilaku, kurang asupan zat besi dan pengetahuan tentang anemia. Pengetahuan menjadi peran yang sangat penting dalam kejadian anemia, pengetahuan yang rendah tentang anemia akan mengakibatkan kejadian anemia pada remaja puteri akan meningkat.

Menurut Rita Puspa Sari, MPH selaku ketua tim kegiatan pengabdian Masyarakat ini kegiatan Peningkatan Literasi Kesehatan tentang anemia pada remaja puteri dilaksanakan sebagai bentuk partisipasi kaum akademisi dalam kegiatan pemerintah untuk melaksanakan pencegahan dini kejadian stunting di Kota Samarinda, upaya peningkatan pengetahuan yang dilakukan dengan tehnik penyuluhan interaktif disertai berdiskusi antara partisipan dan tim pelaksana kegiatan. Tujuan utama selain meningkatkan pengetahuan, yaitu harapan yang lebih besar kepada partisipan agar dengan informasi yang diperoleh mampu membentuk sikap positif terhadap pencegahan anemia.

“Tindakan terhadap pencegahan anemia menjadi salah satu output dari kegiatan ini, sehingga remaja puteri akan mempunyai power untuk menghindari kejadian anemia di lingkungan mereka,” kata Rita.
Sementara Kepala SMA Negeri 9 Samarinda, Salamang Supriyadi berharap kegiatan serupa harus sering dilakukan di sekolah sehingga dapat menjadi salah satu sarana utama dalam melaksanakan peningkatan pengetahuan kesehatan.
Dikatakan Salamang, sebanyak 150 pelajar putri yang berpartisipasi dalam kegiatan ini mendapat penjelasan tentang anemia dan cara pencegahannya.
Remaja puteri saat ini merupakan calon ibu yang kelak dikumidan hari akan menjadi seorang ibu, yang akan melahirkan, menyusui, membesarkan anaknya dengan pola asuh yang tepat. Keadaan gizi pada remaja puteri dapat mempengaruhi kehamilannya dimasa yang akan dating. Selain itu akan berpengaruh terhadap bayi yang akan dilahirkannya kelak,

Diharapkan, remaja puteri yang akan menjadi calon ibu dapat menjaga asupan gizinya sejak remaja, agar saat berkeluarga calon ibu telah memiliki tubuh dengan gizi yang baik dan akan melahirkan bayi-bayi yang sehat. (*)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.