ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

PHM Bangun Kemandirian Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana

August 17, 2020 by  
Filed under Berita

Share this news

BALIKPAPAN – Fatmawati, seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Samboja, tak pernah menyangka dalam situasi pandemic bisa mendapatkan pesanan menjahit 1.000 masker kain. Pesanan itu pun bisa dikerjakan dalam waktu singkat bersama lima orang temannya sesame anggota Kelompok Jahit PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Kusuma Dewi, yang merupakan mitra binaan PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM). Masker yang mereka buat adalah pesanan PHM, sebagai salah satu bantuan penanggulangan pandemi COVID-19 untuk Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, yang kemudian dibagikan kepada masyarakat.

“Saya bangga bisa membantu orang lain agar tetap sehat, apalagi saat bertemu warga yang memakai produk buatan kami,” kata Fatmawati. Dalam satu hari, Kelompok Jahit Kusuma Dewi mampu menyelesaikan 15 lusin (180 buah) masker kain.

PHM melibatkan mitra binaan kelompok jahit setempat di Kecamatan tempat pendistribusian bantuan diserahkan.

Pola pengadaan masker kain dan pendistribusian serupa juga diterapkan oleh PHM di Kecamatan Anggana dan Muara Jawa, semua dengan melibatkan kelompok jahit setempat. Sejak awal pandemi, PHM telah bergerak bersama pemangku kepentingan terkait di lima kecamatan yang berada di sekitar Wilayah Kerja Mahakam. “PHM berusaha berkontribusi dalam 3 fokus utama, yaitu: pembentukan sumberdaya terorganisir, pemberdayaan masyarakat, dan tanggap darurat masyarakat,” kata Sunaryanto, Pjs General Manager PHM.

Implementasi prinsip tanggap bencana tidak lepas dari Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Plan) yang ada di perusahaan. Sebagai perusahaan yang bergerak di sector hulu minyak dan gas bumi, PHM tidak hanya mempersiapkan sistem, peralatan dan sumberdaya manusia saat situasi normal, namun juga siap saat terjadi kondisi darurat. “Nilai itu yang ingin kami tularkan kemasyarakat,” ujar Sunaryanto.

Maka, inisiatif PHM untuk membangun masyarakat siaga melalui pembentukan sumberdaya terorganisir, menjadi misi perusahaan. Membantu pembentukan Barisan Sukarelawan Kebakaran dan Bencana (Balakarcana) di sejumlah desa, adalah upaya PHM guna membangun kemampuan masyarakat di tingkat desa untuk tanggap terhadap bencana. Kelompok-kelompok ini diberikan pelatihan pemadaman api, penyelamatan di air (water rescue), serta pertolongan pertama (first aid). Hasilnya, anggota kelompok binaan PHM telah berperan aktif membantu petugas Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di kecamatan Muara Jawa dan Samboja dalam memadamkan kebakaran termasuk kebakaran hutan.

PHM laksanakan Program Pelatihan Penyelamatan di air untuk anggota Balakarcana dengan BASARNAS Balikpapan. Kegiatan dilaksanakan sebelum pandemi COVID-19 melanda Indonesia.

Dalam aspek pemberdayaan masyarakat saat situasi darurat, strategi PHM adalah menggandeng mitra dari kecamatan setempat untuk membantu menyalurkan bantuan serta memaksimalkan penggunaan bahan baku lokal. Karena pandemic COVID-19 ini juga berdampak pada perekonomian masyarakat, maka PHM juga berusaha menggunakan sumberdaya local untuk mendukung upaya perusahaan. Misalnya dalam pembuatan tangki-tangki air untuk cuci tangan yang dibagikan kekecamatan, PHM memanfaatkan bengkel las setempat. “Tujuannya, membantu perekonomian masyarakat agar tetap berputar,” jelas Sunaryanto.

Kelompok yang paling rentan juga tidak luput dari perhatian perusahaan. PHM telah menyalurkan bantuan langsung kepada dua kelompok utama, yaitu masyarakat yang terdampak langsung dan petugas kesehatan. Penyaluran bantuan kepada kedua kelompok ini juga dilaksanakan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait agar tidak terjadi tumpang tindih atau salah sasaran.

Selain itu, PHM juga mendukung upaya bersama industry hulu migas di bawah koordinasi SKK Migas dalam gerakan 1 juta hand sanitizer. Bahkan PHM mendukung penelitian untuk membuat handsanitizer berbahan dasar tanaman bakau, yang banyak terdapat di Delta Mahakam.

Di saat Bangsa Indonesia merayakan75 tahun kemerdekaan, di tengah krisis multi dimensi akibat pandemi, maka menjalin kolaborasi antara perusahaan, pemangku kepentingan, dan masyarakat, demi membangun kemandirian masyarakat menjadi tantangan bersama. Namun dengan semangat gotongroyong, yang merupakan nilai luhur bangsa Indonesia,tantangan apa pun dapat dihadapi bersama untuk menuju Indonesia Maju. Dirgahayu Republik Indonesia.***


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.