ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Produk Peternakan Impor Dijual Tanpa Sertifikat Halal

August 15, 2012 by  
Filed under Samarinda

Share this news

SAMARINDA –vivaborneo.com, Saat ini, masih banyak ditemukan produk peternakan seperti daging sapi impor maupun ayam potong yang dijual di pusat perbelanjaan besar  tidak memiliki sertifikat halal. Hal tersebut terungkap saat Pemerintah Kota Samarinda melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di beberapa pasar tradisional dan swalayan, Selasa (14/08).

Walikota Samarinda H Syaharie Jaang yang memimpin sidak tersebut selain  menemukan produk peternakan yang tidak memiliki sertifikat halal juga masih ditemukan tahu yang dicurigai mengandung formalin, dan oleh BPOM sampel tahu tersebut langsung dibawa untuk dilakukan pengecekan.

Menyikapi kondisi tersebut Syaharie  menyebutkan melalui dinas  terkait akan melakukan pembinaan terhadap pusat belanja yang masih menjual barang-barang yang sebenarnya masih belum layak diperdagangkan.

”Untuk itu kita himbau kepada masyarakat agar lebih jeli sebelum membeli, termasuk kalau ada tawaran diskon yang terlalu besar sepatutnya konsumen curiga jangan langsung tertarik begitu saja,” imbuhnya.

Namun demikian Walikota menambahkan Pemerintah akan tetap melakukan pengawasan, karena untuk jaminan keamanan konsumen ini bukan saja perlu dilakukan selama Ramadhan melain sepanjang tahun.

”Jadi tidak hanya sekali melainkan seminggu sebelum ramadhan minggu pertama, pertengahan hingga minggu terakhir Ramadan dicek kembali,” katanya.

Ikut dalam sidak pagi itu wawali Nusyirwan Ismail, Ketua MUI Kota Samarinda KH Zaini Naim, Kepala Disperindag Samarinda Roby Hartono, Kepala Dinas Pasar Sulaiman Sade dan kabag Ekonomi Edi Mariansah. (vb/hm3)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.