ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

PT Amstelco Indonesia Tawarkan Kerjasama Pengelolaan Migas

August 12, 2011 by  
Filed under Berita

Share this news

SAMARINDA – vivaborneo.com, Merespon keinginan Pemprov Kaltim untuk terlibat dalam pengelolaan sumber daya minyak  dan gas paska berakhirnya kontrak pengelolaan migas pada 2017 PT Amstelco Indonesia Tbk, bersiap menjalin kerjasama bisnis dengan Pemprov Kaltim.

“Kami sudah melakukan kerjasama dengan sejumlah pemerintah daerah dan prinsip utama yang kami pegang adalah kerjasama yang sama-sama menguntungkan,” kata Robert JH Bonnier, Co Founder and Chief Executive PT. Amstelco Indonesia Tbk, saat bertemu Gubernur Awang Faroek, Rabu (10/8).

Kerjasama investasi yang ditawarkan diantaranya terkait target minimal 10% hak partisipasi dalam blok migas di Kaltim yang akan diperjuangkan Pemprov Kaltim. Selain siap bekerja sama dalam pengelolaan hak partisipasi blok migas di Kaltim tersebut,  perusahaan patungan Indonesia – Inggris itupun siap menawarkan kerjasama lain  dalam bentuk gas infrastructure meliputi terminal gas, distribusi gas hingga domestic market obligation (DMO).

Kerjasama saling menguntungkan yang ditawarkan Amstelco yang disebutkan Robert JH Bonnier sedikit berbeda dengan tawaran kerjasama yang diajukan perusahaan-perusahaan lain. Misal, untuk blok yang masih eksplorasi dan belum menghasilkan Amstelco tetap akan memberikan nilai tertentu yang jumlahnya akan dibahas dalam perundingan khusus.

“Sedangkan untuk blok yang sudah berproduksi, bagi hasilnya akan langsung kita berikan kepada pemerintah daerah ataupun Badan Usaha Milik Daerah yang menjadi bagian dari kerjasama ini. Intinya, semua senang, semua bisa dapat untung dari kerjasama ini,” imbuh  Robert JH Bonnier. Saat memberi penjelasan, Robert JH Bonnier hadir bersama manajemen penting Amstelco lainnya diantaranya Dody Nawangsidy (Direktur) dan Dodi Budiristio (Business Development).

Sementara Gubernur Awang Faroek mengatakan pihaknya selalu terbuka terhadap rencana kerjasama investasi yang akan dilakukan di Kaltim. Ia meminta agar pembahasan lebih tehnis bisa dilakukan agar pemerintah daerah dapat menentukan pilihan kerjasama terbaik nantinya.

“Yang jelas, kami tidak ingin kasus di sejumlah daerah di Jawa terjadi di Kaltim. Pemerintah daerah yang sudah melakukan kerjasama justru tidak menerima sharing penghasilan dari yang disepakati awal dengan berbagai alasan. Ini akan sangat merugikan, karena itu kami tidak ingin itu terjadi di Kaltim,” kata Faroek.

Potensi Kaltim tersebut dilirik Amstelco diawali oleh  East Kalimantan Dream (EKD) yang gencar mempromosikan Kaltim. Menurut Ketua Pelakasana EKD, Devia Sherly, promosi potensi Kaltim tersebut meruapakan salah satu program EKD dalam upaya membangun pencitraan untuk mendorong masuk investasi ke Kaltim.

“Orang harus tahu bahwa Kaltim memiliki potensi yang luar biasa dan modal awal yang cukup bagus adalah karena Kaltim dikenal sebagai daerah yang aman untuk investasi,” kata Devia Sherly. (vb/sam)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.