PT TCM Dukung Kegiatan Festival Sarut di Kecamatan Damai

August 8, 2025 by  
Filed under Wisata

Share this news

SENDAWAR – Kegiatan festival sarut yang di laksanakan setiap tahun sekali secara rutin di bulan Agustus menjelang peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia dibina PT. Trubaindo Coal Mining (TCM). Festival diikuti 17 kampung dan 22 Kelompok kerajinan tangan kain sarut  se- Kecamatan Damai digelar di lapangan sepak bola, Kampung Damai Kota, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kamis (7/8/2025).

Kegiatan tersebut diisi dengan berbagai lomba selama tiga hari sejak Kamis hingga Sabtu  9 Agustus 2025. Selain dari Dinas Pariwisata. kegiatan melibatkan pihak ketiga sebagai sponsor, diantaranya PT. TCM & BEK dan juga beberapa perusahaan yang beroperasi di wilayah Kecamatan Damai

Camat Damai Iman Setiadi menyampaikan Festival Sarut kali ini k menampilkan beberapa katagori perlombaan yaitu lomba fashion show busana sarut, yang terdiri dari tiga katagori, yang pertama katagori anak anak sebanyak 33 peserta, remaja 15 peserta, dewasa 23 peserta, total ada 71 peserta. Selanjutnya lomba menyarut ada tiga katagori, anak SD 12 peserta, anak tingkat SMP dan SMA 13  peserta, dewasa 26 peserta, total ada 50 peserta.

Ketiga lomba membuat kue tradisional dari Tumpi, makanan tersebut merupakan makanan favorit dari suku Dayak Benuaq, yang diikuti 11 orang peserta.

“Ke empat lomba karnaval yang terdiri dari dua katagori, anak anak 6 peserta, dan dewasa 6 peserta, total 12 peserta,” bebernya.

Plt Kadis Pariwisata Kubar FX. Sumardi menyampaikan, kegiatan festival Sarut tahun 2025 yang dilaksanakan Dinas Pariwisata bekerjasama dengan Kecamatan Damai.

Dasar pelaksanaan kegiatan, Dasar Hukum Undang[1] Undang Dasar No.10 tahun 2009 tentang kepariwisataan, dan peraturan Menteri Pariwisata dan ekonomi Kreatif.

“Adapun dana festival sarut ini bersumber dari APBD DPA tahun anggaran 2025 yakni program pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif dengan kegiatan pelaksanaan peningkatan kapasitas sumber daya manusia pariwisata dan ekonomi kreatif tingkat dasar,”ujarnya.

Ia menyebut, festival ini bukan hanya sebuah perayaan, namun juga bentuk nyata dari upaya bersama dalam melestarikan seni, budaya, dan potensi daerah, melalui kegiatan ini, di ketahui bahwa Kampung Damai adalah wilayah yang kaya akan kreativitas, keanekaragaman, dan semangat kolaborasi.

“Saya mengapresiasi setinggi- tingginya kepada seluruh panitia, sponsor, pelaku seni, UMKM, serta masyarakat yang telah mendukung terselenggaranya acara ini, tanpa kerja keras dan kebersamaan, tentu festival ini tidak akan dapat berjalan dengan baik,”ungkapnya.

Ia berharap, festival Sarut ini menjadi momentum positif bagi pertumbuhan ekonomi kreatif, memperkuat rasa kebersamaan, serta membangun citra daerah di mata nasional maupun internasional.

“Terima Kasih atas Partisipasi semua kalangan yang telah bersedia hadir dalam meramaikan dan semoga kegiatan ini memberi dampak positif bagi dinas maupun masyarakat sekitar,”bebernya.

Bupati Kubar Feredrik Edwin menyampaikan, Festival Sarut ini bukan sekadar ajang untuk menampilkan kekayaan seni dan budaya motif khas etnis namun lebih daripada itu event rutin tahunan ini menjadi bagian dari penampilan hasil karya seni budaya, tradisi, dan kebersamaan yang di miliki, sebagai bagian dari hasil budaya kain sarut ini mengandung makna mendalam dalam filosofi kehidupan.

“Festival sarut kali ini panitia mengambil tema “Timuq Nayuq Pemuke Boa Ate, Pejuekng Lentekng Asekng”. Tema ini sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana kita diajak untuk membuka hati mau dan mampu menyimpan kesan terbaik mengenai kekayaan budaya ini,”ungkapnya.

Ia menyampaikan kepada dinas terkait, dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan Kebudayaan juga Dinas Perdagangan Koperasi.

“Saya harap jeli melihat potensi bahkan menfasilitasi, memperkenalkan Seni dan Budaya kepada khalayak luas mengenai apa dan bagaimana upaya yang dapat kita kembangkan dalam menguatkan nilai adat dan budaya ini,”pintanya.

Ia juga berpesan kepada semua pihak tanpa terkecuali agar mau dan mampu memaknai mendalam pesan dari festival sarut ini, ragam rangkaian acara mulai dari pertunjukan seni, perlombaan tradisional hingga pameran dan kerajinan tangan serta kuliner khas daerah.

“Kiranya demi memasyarakatkan kekayaan seni budaya ini kita bisa terlibat aktif dalam upaya mengenalkan dan melestarikan budaya lokal kepada generasi muda melalui penggunaan media sosial dengan bijak, media ini juga menjadi sarana promosi dan pengenalan potensi pariwisata serta ekonomi kreatif dari Kecamatan Damai,”tandasnya, seraya membuka festival Sarut tersebut.

Manajemen PT TCM, Jones Silas (CD Head) menyampaikan, kerajinan tangan kain sarut ini sejak tahun 2021 sudah ada Memorandum Of Understanding (MoU) dengan PT. TCM, tentang pembinaan mulai dari tingkat kecamatan maupun tingkat kampung, sebanyak 17 kampung dan 22 kelompok sarut.

“Kami bersama Pengurus Kiai Panei Penguntei Lawei (KP2L) Kecamatan Damai melakukan pembinaan di 17 kampung dan 22 Kelompok sarut ini,”ujarnya.

Ia berharap, festival Sarut ini merupakan kearifan lokal yang perlu di lestarikan, karena ini memang hampir punah, maka dari itu para pengrajin kain sarut yang lokusnya ada di Muara Bomboy ini mengangkat kembali kerajinan tangan  kain sarut ini, bersama KP2L ini PT TCM mengangkat kembali kerajinan tangan kain sarut ini hingga berjalan sudah empat tahun hari ini.

“Saat ini sudah bisa kita lihat bersama di kelompok sarut sudah banyak kreasi yang mereka buat, dan ini yang terus kita dorong agar para pengrajin terus berkreasi dan mengembangkan polanya,”tuturnya.

Ia menyebut, perusahaan berharap agar kegiatan ini jangan hanya sampai di festival saja, akan tetapi mereka bisa membikin produk  yang bisa di pamerkan, dan bisa di jual serta bisa bersaing dengan produk lain, tentu harga juga mempengaruhi dari nilai jual kain sarut tersebut.

“Jadi harga juga kita bisa bersaing dengan pengrajin lain serta kualitas produk yang harus diutamakan bagaimana sarut ini lebih di kenal di masyarakat,”ungkapnya.

Dijelaskan,  kerajinan tangan kain sarut ini sudah beberapa kali mengikuti even even, baik di dalam daerah maupun di luar daerah, seperti even Dahau, Peda yang di Kabupaten Kutai Barat, untuk di luar daerah seperti di Jakarta Tamasya Award, di Balikpapan kerjasama dengan Dekranasda provinsi ikut pamerannya, juga bekerjasama dengan kementerian ESDM.

“Untuk di Mancanegara sarut ini pernah ikut pameran di Finlandia,” tandasnya. (arf).


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.

  • vb

  • Pengunjung

    900581
    Users Today : 3281
    Users Yesterday : 2949
    This Year : 748957
    Total Users : 900581
    Total views : 9566308
    Who's Online : 25
    Your IP Address : 216.73.216.55
    Server Time : 2025-12-05