Usaha Pengolahan Hasil Peternakan Masih Terbatas
SAMARINDA – vivaborneo.com, Usaha pengolahan hasil peternakan di Kaltim masih sangat terbatas umumnya berupa usaha industri kecil (home indutry). Kondisi ini terjadi karena keterbatasan kemampuan/pengetahuan maupun permodalan para pelaku usaha.
“Keterbatasan pengetahuan dan permodalan menyebabkan pengolahan hasil peternakan masih sekitar industri skala kecil. Sehingga mutu hasil relatif rendah dengan teknologi pengolahan seadanya,” kata Kepala Dinas Peternakan Kaltim H Ibrahim, pekan lalu.
Misalnya kegiatan usaha industri rumahan berupa pengolahan telur asin, telur asin panggang, keripik usus ayam, keripik ceker ayam, kerupuk rambak, abon sapi, ayam bumbu maupun bakso dan olahan lainnya.
Karenanya untuk meningkatkan nilai tambah pengolahan hasil peternakan, maka Disnak Kaltim bersama stakeholders di subsektor ini terus berupaya memberikan dukungan bagi para pelaku usaha peternakan.
Sehingga melalui pembangunan industri hilir agribisnis peternakan diharapkan dapat meningkatkan dan memberdayakan para pelaku usaha agribisnis khususnya peternakan agar mampu mengakses teknologi pasca panen, pengolahan hasil serta jaringan pasar.
Selain itu, Disnak berupaya menumbuhkembangkan industri pengolahan hasil peternakan di pedesaan dalam upaya meningkatkan daya saing dan nilai tambah sub sektor peternakan, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Terutama meningkatkan volume, nilai dan keragaman produk olahan hasil peternakan. Sehingga mampu meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap produk olahan sekaligus meningkatkan pangsa pasar produk peternakan.
“Program dan kegiatan pembangunan industri hilir agribisnis peternakan di Kaltim dilakukan guna meningkatkan nilai ekonomi hasil olahan, sehingga berimbas pada peningkatan pendapatan para pelaku usaha di subsektor ini,” jelasnya.
Disnak Kaltim bersama pemangku kepentingan di subsektor ini terus memberikan dukungan serta motivasi melalui pelatihan penanganan pasca panen, pengolahan dan pemasaran hasil serta kesehatan masyarakat veteriner bagi petugas maupun pelaku usaha.
“Dari berbagai program atau kegiatan tersebut diharapkan memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat peternakan atau para pelaku usaha industri hulu agribisnis peternakan, sehingga meningkatkan nilai tambah dan peluang pasar. Imbas berikutnya adalah peningkatan kesejahteraan para pelaku usaha peternakan,” harap Ibrahim. (vb/mas)
Respon Pembaca
Silahkan tulis komentar anda...