ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Cegah Rabies, Kucing dan Anjing Perlu Divaksinasi

September 6, 2024 by  
Filed under Kesehatan

Share this news

SAMARINDA – Kepala Dinas Peternakan Kalimantan Timur (Kaltim), Fahmi Himawan menyampaikan, kucing dan anjing merupakan hewan utama penyebab penularan rabies di wilayah tersebut. Meski kedua hewan ini dikenal sebagai peliharaan yang lucu, penting untuk memastikan mereka divaksinasi guna mencegah penularan rabies kepada manusia.

“Kucing dan anjing memang hewan yang lucu dan sering menjadi teman sehari-hari, namun jangan lupa untuk memberikan vaksin rabies. Dengan begitu, hewan sehat dan kita sebagai pemilik pun selamat dari risiko rabies,” ujarnya di Samarinda, Jumat (6/9/2024)

Ia juga mengungkapkan, meski di Kaltim belum ada kasus kematian akibat rabies, langkah-langkah pencegahan telah dilakukan secara intensif. Penanganan kasus rabies di Kaltim dilakukan secara kolaboratif antara Dinas Peternakan dan Dinas Kesehatan, dengan vaksinasi terhadap hewan serta pemberian suntikan VAR (Vaksin Anti Rabies) dan SAR (Serum Anti Rabies) bagi korban gigitan.

“Tim kami selalu sigap melakukan penanganan jika ada laporan gigitan hewan yang diduga terinfeksi rabies. Kami juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk memberikan vaksin atau suntikan VAR dan SAR kepada manusia yang terkena gigitan. Ini penting untuk mencegah penyebaran rabies lebih lanjut,” jelasnya.

Beberapa kasus rabies telah terjadi di Kaltim sejak tahun 2022, dengan insiden pada hewan kucing dan anjing di beberapa kota. Di antaranya, kasus rabies pada kucing terjadi di Samarinda pada 2022 dan 2023, serta di Balikpapan pada 2023. Selain itu, kasus rabies pada anjing juga terdeteksi di Kutai Barat pada 2023, serta di Samarinda dan Kutai Timur pada 2024.

“Kucing dan anjing yang terinfeksi rabies biasanya akan mati dalam waktu 14 hari setelah terinfeksi. Namun, bahaya terbesar adalah ketika hewan tersebut menggigit atau berinteraksi dengan manusia, karena rabies bisa menular dan mengancam nyawa,” ujarnya.

Rabies disebabkan oleh virus Lyssavirus dari golongan Rhabdoviridae, yang menyerang sistem saraf pusat pada manusia dan hewan berdarah panas. Penyakit ini sangat berbahaya karena bersifat menular dan dapat ditularkan melalui gigitan atau garukan hewan yang terinfeksi.

“Masa inkubasi rabies pada manusia setelah digigit tergantung pada letak gigitan tersebut. Semakin dekat lokasi gigitan dengan susunan saraf pusat, maka virus akan menyebar lebih cepat ke otak. Jika tidak segera ditangani, rabies bisa sangat mematikan,” terangnya.

Untuk itu, masyarakat Kaltim diimbau untuk selalu waspada dan memastikan hewan peliharaan mereka divaksinasi rabies secara berkala. Selain itu, apabila terjadi gigitan oleh hewan yang diduga terinfeksi rabies, segera laporkan ke petugas kesehatan agar dapat dilakukan penanganan cepat. (yud)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.