ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

DPS Pilkada Kaltim Masih Berubah

September 13, 2024 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDA – Jumlah Daftar Pemilih Sementara (DPS) pada Pemilihan Kepala Daerah di Kalimantan Timur (Kaltim) masih terus bergerak, Jumlah DPS yang masih berubah tersebut masuk dalam Daftar Pemilh Sementara Perubahan (DPSP).

“Perubahan data ini masih terus berlangsung hingga sekarang ini dan di update 2 minggu sekali,” ujar Komisioner Bidang Perencanaan Data dan Informasi KPU Kaltim, Iffa Rosita kepada media ini, Kamis (12/9/2024) sore

Iffa menjelaskan, berbagai hal yang menjadi dasar perubahan data tersebut sebut saja misalnya adanya tanggapan masyarakat lapor pemilih terkait hasil DPS yang ada. Selain itu juga update dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Disduk Capil sebagai otorita data kependudukan terkait pindahan penduduk dari luar daerah ke Kaltim serta yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS) lantaran meninggal atau menjadi TNI/Polri.

Perubahan juga bisa disebabkan ada perubahan akibat lokasi TPS Khusus (Loksus). Orang yang awalnya berdomisili di daerah A kemudian terpaksa berdomisili di daerah B akibat berstatus terpidana.

“Hal ini bisa menyebabkan kegandaan di Kabupaten/Kota di Kaltim,” ucap Iffa.

Iffa yang kini terpilih sebagai Komisioner KPU RI menggantikan Hasyim Asy’ari tersebut menjelaskan KPU kabupaten/kota diberikan waktu untuk melakukan penetapan dari DPSP menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT) dari 14 hingga 21 September mendatang.

“Direntang waktu tersebut KPU kabupaten/kota segera harus menyusun waktu yang tepat untuk melakukan penetapan DPT, aadapun KPU Kaltim sendiri akan melakukan hal serupa dari 22 hingga 23 September 2024,” tutup Iffa (*)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.