ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Isran Berharap KKBKT Tidak Sekadar Organisasi Berkumpul Warga Banjar

September 7, 2021 by  
Filed under Religi, Sosial & Budaya

Share this news

Gubernur H Isran Noor bersama Ketua Umum KBBKT H Irianto Lambrie dan pengurus lainnya. Tetap rakat tetap damai, jangan becakut. (YUVITA INDRASARI)

SAMARINDA – Gubernur Kaltim Isran Noor berharap KBBKT tidak sekadar menjadi organisasi berkumpul warga Banjar, tapi wadah memupuk kebersamaan dalam mendukung pembangunan dan kedamaian Kaltim. KBBKT hendaknya menjadi wadah bersama membangun silaturahmi sesama suku Banjar maupun warga suku lainnya di Kaltim.

“Masyarakat Banjar di Kaltim, jumlahnya berada di urutan ketiga dari populasi 3,7 juta penduduk Kaltim. Suku Jawa terbanyak sekitar 35 persen, Sulawesi 27 persen dan Banjar serta Kutai hanya 15 persen,” kata Isran Noor saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) V Badan Pengurus Pusat Kerukunan Banjar Kalimantan Timur-Kalimantan Utara (BPP KBBKT-KU) di Ruang Ballroom Crystal Mercure International Hotel Samarinda, Sabtu (4/9/2021).

“Alhamdulillah dengan kondisi itu, Kaltim tetap damai, tetap rukun, rakat-rakat warganya. Tidak pernah terjadi huru hara, konflik SARA dan konflik antarsuku, tidak pernah,” kata Isran.

“Tulak ka pasar nungkar iwak bakut, Urang Banjar jangan becakut,” pungkas Isran berharap warga Banjar tetap komitmen menjaga kedamaian daerah.

Musda bertema Banjar Rakat, Banjar Bersatu, Banjar Kuat itu juga dihadiri istri gubernur, Hj Norbaiti Isran Noor, tokoh masyarakat dan pemuka agama, pimpinan ormas dan kepemudaan.

Irianto Lambrie terpilih kembali memimpin KBBKT. Pada tahun ini Kalimantan Utara akan berdiri sendiri menjadi KBBKU. Saat ini organisasi bubuhan urang Banjar ini sudah berusia 25 tahun. (mas/sam)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.