ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Middle East Coal Minat Investasi di Kutai Timur

September 17, 2009 by  
Filed under Ekonomi & Bisnis

Share this news

Samarinda-vivaborneo.com– Perusahaan patungan Trimex Group dan Pemerintah Ras Al Khaimah Uni Emirat Arab bernama  Middle East Coal (MEC)  akan meneruskan program pembangunan infrastrukturnya di Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur dengan dana sebesar US$ 1 Miliar.Demikian disampaikan Executive vice Chairman MEC Madhu Koneru melalui press relese dan saat berbuka puasa bersama dengan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dan seluruh Kepala SKPD lingkungan Pemprov Kaltim serta beberapa pejabat dan pengusaha dari Jakarta, di Hotel Senyiur Samarinda Kalimantan Timur pada Selasa (15/9).

Dengan mencakup pembangunan  rel kereta sepanjang 130 Km yang merupakan proyek pembangunan kereta api swasta pertama di Indonesia.

Tujuan pembanguanannya untuk menghubungkan tambang-tambang batu bara di daerah Muara Wahau dengan terminal pengangkutan batu bara berkapasitas besar di Bengalon kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Program infrastruktur tersebut diharapkan dapat menuju kearah pembangunan sebuah kawasan industri yang akan menciptakan lapangan pekerjaan, memberikan kontribusi untuk pendapatan pemerintah setempat, meningkatkan keahlian dan pelatihan masyarakat serta meningkatkan akses masyarakat keberbagai kesempatan, ujar Madhu.

Indonesia adalah tempat produksi batu bara utama karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang besar dan belum dieksplorasi serta memiliki lokasi strategis bagi Cina dan India, yang selama ini juga merupakan  dua pusat utama dunia untuk permintaan batu bara.

“Dan kenyataanya cadangan batubara terbesar di Indonesia terdapat di Kalimantan,” tambahnya.

MEC menjalankan sebuah konsesi batu bara seluas 12 ribu hektar di Kutim. Produksi dari tempat ini diperkirakan memiliki cadangan batu bara sebanyak dua miliar ton kubik, yang diharapkan berjalan pada akhir tahun 2009 dengan kapasitas produksi awal 2 juta ton kubik setiap tahun  dan akan mencapai 32 juta ton kubik pada tahun 2019.(vb/016)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.