ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pameran Kaligrafi Internasional Meriahkan MTQ Expo Nasional XXX Kaltim

September 12, 2024 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDA — Pameran Kaligrafi Internasional menjadi rangkaian Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-30 yang digelar di Plenary Convention Hall Sempaja, Samarinda, dari 8 hingga 15 September 2024. Kamis (11/9/2024).

Pameran ini memperlihatkan seni kaligrafi Islam dari berbagai negara, menjadikannya sebagai salah satu ajang seni terbesar yang menghubungkan berbagai budaya.

Muhammad Arif Syukur, Direktur Islamic Art Exhibition dan Kepala Sub Divisi Seni dan Budaya Islamic Centre Jakarta, memainkan peran penting dalam penyelenggaraan pameran ini. Ia dikenal sebagai salah satu penggerak utama dalam dunia kaligrafi Islam. Menurutnya, kaligrafi bukan hanya sebuah seni, tapi juga medium dakwah yang universal.

Tahun ini, pameran tersebut menampilkan lebih dari 100 karya dari 36 negara, menunjukkan peningkatan partisipasi dibandingkan tahun sebelumnya yang melibatkan 25 negara. Sebanyak 157 seniman berpartisipasi dalam pameran ini, menjadikannya sebagai platform pertemuan budaya dan kreativitas global.

Tema pameran kali ini, “The Power of Ka’bah,” dengan subtema “The Prophet of Muhammad,” diangkat untuk menghormati bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Melalui tema ini, seniman-seniman dari berbagai negara berusaha menyampaikan pesan cinta dan penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW melalui seni kaligrafi.

Pameran ini bukan hanya soal estetika, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat hubungan antarbangsa. Muhammad Arif Syukur menekankan bahwa kaligrafi memiliki sifat yang universal, sehingga tidak hanya dapat dinikmati oleh umat Muslim, tetapi juga oleh masyarakat non-Muslim.

Melalui pameran ini, seni kaligrafi menjadi lebih dari sekadar hiasan indah; ia menjadi medium dakwah yang menyampaikan pesan-pesan keagamaan secara halus dan universal. Kaligrafi, dengan segala keindahannya, mampu menyatukan berbagai bangsa dan budaya di bawah satu bendera, menunjukkan bahwa seni adalah bahasa yang dapat dipahami oleh semua kalangan.

“Kaligrafi yang kita goreskan bukan hanya kalimat yang indah, tetapi kalimat yang mulia, yang datang dari Sang Pencipta. Inilah yang membuat seni ini memiliki kekuatan dan daya tarik tersendiri.” Tutup Muhammad Arif Syukur. (yud).


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.