ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Polsek Damai Bagikan Seribu Masker

September 10, 2020 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

Sendawar – Polsek Damai membagikan seribu masker kepada masyarakat di beberapa kampung dan buruh jembatan Kampung Damai Kota serta pengemudi kendaraan roda dua dan roda empat di jalan umum. Kegaiatan ini merupakan perintah Kapolri melalui Kapolda Kaltim yang mengintruksikan seluruh jajaran polres dan polsek se-Klatim, untuk membagikan masker secara serentak pada Kamis (10/9/2020).

Kapolres Kubar, AKBP. Roy Satya Putra, melalui Kapolsek Damai Iptu. Frans Taruk Allo mengatakan, sejauh ini masyarakat masih sangat minim sekali kesadarannya dalam menggunakan masker. Masyarakat seolah-olah kurang peduli dengan virus corona atau covid 19 yang sangat berbahaya dampaknya.

“Dengan himbauan dan pembagian masker ini kami harap masyarakat akan sadar dengan bahayanya covid 19 ini,” ungkapnya.

Dijelaskan Frans, hari ini anggota Polsek Damai berbagi tugas hingga banyak kampung yang bisa terjangkau mendapat pembagian masker sekaligus sosialisasi dampak covid 19 ke masyarakat.

“Hari ini kita ada masuk di beberapa kampung, mulai dari Kampung Damai Kota, Mendika, Sempatn, Damai Sebrang, Jengan Danum, Keay, Tepulang dan Benung,” jelasnya.

Pemberian masker kepada buruh jembatan di Kampung Damai Kota karena pekerja ini banyak orang dari luar daerah sehingga perlu antisipasi.

“Memang mereka ini masuk kesini sdh melakukan rafid test maupun swab, kita hanya mengantisipasi kemungkinan yang tidak kita inginkan, kami juga instruksikan kepada pimpinanya agar mereka pakai masker setiap hari,” ungkapnya.

Sementara itu site manajer PT. Modern Media Technikal (MMT), Sukiman kontraktor pembuatan jembatan di Kampung Damai Kota mengucapkan terima kasih kepada bapak Kapoksek Damai, yang tidak henti hentinya memberikan arahan dan himbauan kepada perusahaan tentang covid 19.

“Hari ini kami bersama semua buruh kurang lebih ada 80 orang mendapatkan masker dari Kapolsek,” ujar Sukiman.

Dijelaskan Sukiman, buruh ini agak susah memakai masker. Selain pekerjaanya yang kotor dan berat sehingga membuat masker yang digunakan cepat kotor dan kurang steril. Diyakini para buruh ini hanya bekerja disebatas lingkungan jembatan saja.

“Kami akan terus perintahkan sama mereka supaya selalu memakai masker, kalau masker yang dari kain kotor masih bisa dicuci nantinya,” jelas Sukiman.

Sukiman menuturkan, kadatangan buruh jembatan ini sudah hampir kurang lebih dua bulan, dan sebelum berangkat mereka sudah memenuhi aturan protokol kesahatan, dengan melakukan rafid test dan Swab, dan hasil mereka semuanya negatif, baru mereka bisa berangkat ke Kubar.

“Mereka yang datang kesini semuanya aman, sudah melakukan rafid test dan swab juga,” tandasnya. (arf)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.