ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Sarung Samarinda, Dikaji Untuk Dipatenkan

September 7, 2009 by  
Filed under Berita

Share this news

Samarinda-vivaborneo.com Pemerintah Kota Samarinda memang ada niat untuk mempatenkan produk kerajinan beruapa sarung Samarinda. Tapi sebelum mempatenkan akan dilakukan dulu kajian yang komprehensif sehingga tidak jadi polemik dikemudian hari.

“Soal biaya yang timbul tidak ada masalah. Kalau perajin tak mampu membiayai, akan dibantu pemerintah,” ungkap Plt Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Samarinda M Faisyal menjawab vivaborneo.

Menurut Faisyal, produk kerajinan berupa Sarung Samarinda memang sudah menjadi brand Samarinda. Sekarang ini yang sedang dikaji adalah yang bisa dipatenkan itu apanya, produknya atau motifnya. Kalau motifnya yang mau dipatenkan maka harus diurut sejarahnya ke belakang, dari daerah mana sebenarnya motifnya. “Itu perlu untuk menghindari saling klaim,” tambahnya.

“Kita tidak ingin setelah mempatenkan, nanti ada klaim dari daerah lain, bahwa motif yang ada di sarung samarinda itu berasal dari daerah tertentu, misalnya dari salah satu daerah di Sulawesi Selatan,” ujar Faisyal.

Disebutkan, dilihat dari latar belakang etnis perajin sarung samarinda, yang berasal dari Bugis, bisa jadi apa yang sekarang dikenal dengan sarung samarinda itu sebenarnya bagian dari karya cipta dari budaya Bugis, atau salah satu daerah di Sulsel. “Niat untuk  mempatenkan sarung samarinda, pasti ada. Tapi itu tadi kita akan lakukan kajian atas keasliannya, terutama motif  dulu,” tambahnya.(vb/to)


Share this news

Respon Pembaca

Satu Komentar untuk "Sarung Samarinda, Dikaji Untuk Dipatenkan"

  1. Mahardian on Mon, 7th Sep 2009 3:00 pm 

    Ya suatu niat yg bagus untuk dilaksanakan tapi bukan hanya sarungnya saja, sekarang banyak kain batik dan lain sbgnya motif ukiran dayak (banyak digunakan sbg pakaian sehari2) ini merupakan bukti sebagai ciri khas kita Benua Kalimantan-oke thanks from my opinion?

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.