SMP 5 Loajanan Miliki MB Angklung

TIDAK dipungkiri bahwa Kutai Kartanegara (Kukar) memang salah satu wilayah yang bisa disebut “surga” Tambang  di Indonesia. Hal tersebut bisa dilihat  diantaranya dari menjamurnya perusahaan-perusahaan Tambang baik di sepanjang jalur Sungai Mahakam maupun diperbukitan.

Hal tersebut tentu saja menimbulkan berbagai dampak bagi lingkungan sekitar wilayah operasi tambang tersebut, baik itu dampak positif dan ada juga dampak yang kurang baik. Misalnya saja lahan pertanian yang terancam rusak, serta sejenisnya.

Menanggapi hal tersebut Sekretaris Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kukar H Abdul Rahman mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, organisasi kemasyarakatan/kepemudaan, aparat desa/kelurahan, RT serta wartawan, agar bersama-sama mengawasi kegiatan tambang diwilayahnya masing-masing.

“Jika kegiatan tambang diwilayah masyarakat tersebut ada penyimpangan atau merugikan masyarakat, silahkan lapor kesini (Distamben.red),” ujarnya saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (1/9).

H Abdul Rahman menjelaskan bahwa sejauh ini surat laporan-laporan atau keluhan masyarakat terhadap kegiatan tambang yang disampaikan masyarakat kepihaknya, segera ditindak lanjuti Distamben Kukar.

“Selama ini kalau ada surat keluhan dari masyarakat yang masuk, kami segera menurunkan tim untuk menindak lanjutinya. Kami tidak tinggal diam,” paparnya.

Tim tersebut yaitu Pelaksana Inspektur Tambang (PIT) yang terdiri dari orang-orang yang berkompetensi terhadap bidang tersebut. PIT bertugas menginspeksi atau terjun langsung kelapangan untuk menindak lanjuti laporan-laporan masyarakat itu.

Diakuinya bahwa PIT Distamben Kukar yang beranggotakan 10 orang tersebut memang masih kurang, dibandingkan dengan jumlah kegiatan Pertambangan di Kukar yang  menjamur.

“Tim kami memang masih kurang, tapi yang jelas kami akan berusaha segera menanggapi keluhan masyarakat tersebut,” pungkasnya. (hmp03)

---