ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Street Porformance Pulau Kumala Tenggarong

September 27, 2019 by  
Filed under Wisata

Share this news

TENGGARONG – Memasuki hari ketiga pelaksanaan Street Performance atau penampilan jalanan pada even Tenggarong International Folk And Art Festival (TIFAF) di Pulau Kumala Tenggarong, Rabu (25/9), selalu mendapat antusias para penonton yang ingin menyaksikan kesenian internasional sealigus berfoto bersama para penari.  

Street Porformance Pulau Kumala Tenggarong

Kepala Dinas Pariwisata Kukar Sri Wahyuni mengatakan di hari ketiga ini  menampilkan tiga grup seni yaitu Sanggar Karya Budi Tenggarong, Grup Tari El Sharkia Mesir, serta Sanggar Seni Pondok Karya Tenggarong.

Sore itu, street performance diawali dengan tarian Jepen oleh Kelompok Sanggar Karya Budi Tenggarong, yang menampilkan Jepen selamat datang di Kota Raja Tenggarong, berawal dari gerakan jepen dan music dasar tingkilan Kutai tradisi yang dikembangkan menjadi tari kreasi. Tarian ini menggambarkan rasa suka cita dan kegembiraan para muda mudi dalam menyambut kedatangan tamu di Kota Wisata  Tenggarong Kutai Kartanegara  dan juga mengungkapkan rasa cinta yang mendalam pada kampong halaman serta mencerminkan semangat dan motivasi untuk membangun daerah guna mewujudkan masyarakat yang perduli, kreatif dan berbudaya dalam pergaulan budaya antar bangsa guna memajukan pariwisata daerah dan nasional.

Kemudian dilanjut dengan penampilan grup El Sharkia dari Mesir yang menampilankan tarian Al Hawaya, yang menceritakan pertunjukan atas kepiawaian gadis gadis Shartia dalam menggunakan kain yang di sebut Al Hawaya yang pada jaman dahulu digunakan oleh masyarakat untuk mengangkat kendi berisi air. Kemudian dilanjutkan dengan tarian kedua yaitu Tongkat Mesir, yaitu tarian permainan pemuda pemudi menggunakan tongkat. Pada penampilan terakhir, delegasi Mesir membawakan tarian Dahya, adalah pertunjukan tari dari Suku Badui (Badawi) yang disajikan dalam malam pertunjukan laki-laki Suku Badui.

Sedangkan penampilan terakhir dimeriahkan dengan penampilan Sanggar Seni Pondok Karya yang mempersembahkan tari Gantar dan tari Belian Sentiyu. Tari Gantar menceritakan  tentang kegembiraan dan juga keramah tamahan suku Dayak Benuaq dalam penyambutan tamu terhormat dan sering juga digunakan saat pesta tanam tiba. Sedangkan tarian Belian Sentiyu menceritakan tentang cara pengobatan dan pengusiran roh – roh jahat . Acara tambah meriah ketika para penari mengajak para penonton yang hadir maupun para penari pendukung Street Performance untuk menari bersama . ( Medsi 04 )


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.