ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Gubernur Minta  Penyuluh Hidupkan Kembali Pertanian

October 10, 2022 by  
Filed under Berita

Share this news

SAMARINDA– Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor meminta pemyuluh pertanian membanti petani dan pengusaha meningkatkan produktifitas hasil usaha.

Penyuluh pertanian memiliki peran penting dalam sarana komunikasi dan informasi pengetahuan dan teknologi pertanian,” kata Isran Noor saat mengukuhkan 39 anggota Dewan Pengurus Wilayah Perhimpunan Penyuluh Pertanian (Perhiptani) Kaltim masa bakti 2022-2027 di Pendopo Odah Etam, Senin, (10/10/2022).

Isran menyampaikan, program dan kegiatan yang dilakukan seperti swasembada padi, target hasil peternakan, perikanan, perkebunan hendaknya melibatkan seluruh anggota Perhiptani sebagai mitra pemerintah. Isran juga mengimbau pengurus dapat memberikan perhatian dalam rencana pembangunan ibu kota negara (IKN).

“Kebutuhan pangan akan semakin meningkat, sehingga harus serta dibarengi dengan persiapan. Dukungan pemerintah juga sangat dibutuhkan untuk memperkuat kedaulatan pangan,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Isran juga mengatakan saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi tantangan besar. Adanya virus covid-19 yang melanda dunia membuat aktifitas masyarakat menurun. Ditambah dengan adanya perang Rusia dan Ukraina, sehingga dapat mengancam krisis energi dunia.

“Kita harus dapat mengantisipasi, dengan banyaknya jumlah penduduk kita harus waspada pada persoalan krisis pangan,” tambahnya.

Isran mengimbau masyarakat dapat mengantisipasi kondisi yang ada. Ekonomi yang masih belum stabil berdampak langsung pada masyarakat. Bahkan para pengamat memprediksi adanya 65 negara yang akan jatuh miskin akibat covid.

“Saat ini, Indonesia termasuk dalam 100 negara miskin di dunia,” ungkapnya.

Isran menyampaikan, Indonesia memiliki banyak jenis produk pangan yang dapat di produksi. Dengan kondisi kondisi iklim yang ada di Indonesia dengan tingkat kelembaban yang mencapai 80 persen dapat menjadi sumber kehidupan dan menghasilkan uap air yang turun ke bumi.

“Kaltim sendiri memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah,” kata Isran.

Isran menyampaikan, salah satu kendala yang muncul dalam produksi pertanian adalah pengurangan luas area pertanian. Pada zaman Presiden Soeharto, Indonesia bahkan menerima penghargaan dari FAO PBB sebagai negara penghasil beras dalam swasembada beras.

“Produksi beras yang tidak dapat maksimal dilakukan karena lahannya digunakan untuk pembangunan industri dan pemukiman,” ucapnya.

Isran berharap, dengan dilantiknya pengurus DPW Perhiptani dapat menjalankan dan menghidupkan organisasi yang berperan maksimal dalam upaya mendukung pembangunan pertanian di kaltim. Pembentukan Koperasi pertanian menjadi wadah dalam meningkatkan ekonomi warga,

“Koperasi kecil bila bergerak akan menjadi besar. Dengan mengolah produk pertanian menjadi bahan pangan pada unit materi koperasi,” pungkasnya. (Ria)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.