ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Jembatan Sei Namuk Hubungkan Lakan Bilem-Intu Lingau

October 18, 2024 by  
Filed under Kutai Barat

Share this news

SENDAWAR – Selesainya pembangunan Jembatan Sei Namuk menghubungkan Kampung Lakan Bilem dan Kampung Intu Lingau di Kecamatan Nyuatan Kabupaten Kutai Barat merupakan simbol perubahan besar bagi masyarakat pedalaman yang selama ini terisolasi.

“Ini adalah jembatan kelima yang dibangun sejak 2016 dan menjadi bagian dari proyek besar yang menghubungkan jalan poros dari Lakan Bilem hingga Intu Lingau yang kini sudah mulus,” kata Bupati Kutai Barat (Kubar) FX Yapan saat meresmikan Jembatan Sei Namuk di Kampung Lakan Bilem, Rabu (16/10/2024).

Yapan yang ditemani Sekda Ayonius dan sejumlah pejabat penting daerah menyampaikan, tuntasnya pembangunan jalan poros ini akan menyusul rencana pembangunan jalan lintas baru dari Lingau ke Sembuan, yang lebih dekat ke ibu kota.

“Setelah ini, kami merencanakan pembangunan jalan lintas dari Lingau ke Sembuan karena jaraknya lebih dekat ke ibu kota,” jelasnya.

Yapan menekankan, keberhasilan ini bukan sekadar soal infrastruktur. Jalan dan jembatan yang dibangun memberikan harapan baru bagi masyarakat pedalaman, khususnya Intu Lingau, yang terkenal sebagai daerah penghasil durian dan buah-buahan unggulan, serta pintu gerbang menuju Kalimantan Tengah.

“Intu Lingau ini tanah yang subur. Pembangunan ini tidak hanya soal jalan, tapi membuka peluang ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat. Apalagi Lingau ini tanahnya subur dan penghasil durian,” kata Yapan.

Pembangunan infrastruktur ini telah membawa perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat. Sebelumnya, akses jalan yang sulit membuat warga kesulitan menjual hasil pertanian. Kini, hasil bumi dapat dengan mudah dijual ke pasar.

“Dulu, banyak hasil panen yang rusak di tengah jalan. Sekarang, pembeli datang langsung ke Lingau, terutama saat musim durian, dan perputaran uangnya luar biasa,” tutur Yapan.

Yapan menegaskan, pembangunan dari pinggiran adalah strategi jitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Infrastruktur adalah kunci utama bagi kemajuan. “Tanpa akses, program sehebat apa pun tidak akan berguna,” tegasnya.

Keberhasilan ini juga membuka pintu bagi program lain, seperti listrik dan air bersih, yang kini telah tersedia di daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau.

“Sekarang, listrik menyala 24 jam, air bersih tersedia. Ini bukti bahwa ketika infrastruktur bagus, program lain akan mengikuti,” tambah Yapan, yang akan mengakhiri masa jabatannya pada awal tahun depan.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUR Kutai Barat, Yohanes Sau, menambahkan, selain jalan dan jembatan, Pemkab Kubar juga membangun 15 gorong-gorong atau box culvert untuk memperlancar akses. Total panjang jalan yang diresmikan mencapai 39 kilometer, terdiri dari 36 kilometer jalan poros ke Intu Lingau dan 3,2 kilometer jalan dalam Kampung Merang ke Intu Lingau.

Dengan tambahan jalan yang baru diresmikan ini, total panjang jalan yang dibangun di era Yakan telah mencapai lebih dari 700 kilometer, disertai 1.200 meter jembatan yang tersebar di berbagai wilayah Kutai Barat.

Kehadiran jalan mulus ini juga menurunkan biaya perjalanan, membuat kehidupan warga jauh lebih baik. Salah satu warga, Hermanika, mengenang masa-masa sulit sebelum jalan diperbaiki.

“Dulu, ada warga yang meninggal di tengah perjalanan ke rumah sakit karena sulitnya akses. Sekarang, semua jadi mudah,” ujarnya penuh syukur.

Pembangunan jalan dan jembatan di era kepemimpinan Yapan-Edyanto tidak hanya membuka akses konektivitas, tetapi juga membuka peluang ekonomi dan kemakmuran bagi masyarakat pedalaman. Ini adalah bukti nyata bahwa pemerintahan Yapan telah sukses mengubah wajah daerah yang dulu terisolasi menjadi lebih maju dan sejahtera. (adv/diskominfo/kbr)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.