ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kontraktor Gagal Selesaikan Proyek Masuk Daftar Hitam Dinas Kesehatan Kutai Barat

October 24, 2024 by  
Filed under Kutai Barat

Share this news

SENDAWAR – Kontraktor yang gagal menuntaskan melanjutkan proyek pembangunan Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Dilang Puti di Kampung Suakong, Kecamatan Bentian Besar masuk dalam daftar hitam Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Barat (Kubar). Proyek yang seharusnya selesai pada tahun 2023 juga akan kembali dilanjutkan.

Kepala Dinas Kesehatan Kutai Barat, dr. Ritawati Sinaga, didampingi Kabid Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan, Dahlia menegaskan kontraktor yang bertanggung jawab tidak mampu menyelesaikannya tepat waktu. Akibatnya, kontraknya diputus, dan perusahaan tersebut dikenai kewajiban membayar denda keterlambatan serta masuk dalam daftar hitam.

“Itu sudah dihitung Inspektorat dan penyedia jasa sudah membayar denda. Jadi bukan kami yang tidak melanjutkan,” jelas dr. Ritawati dan Dahlia di kantor Dinkes Kubar, Rabu (23/10/2024).

Rita menambahkan, pada Desember 2023 proyek diharapkan selesai, namun kenyataannya tidak terwujud. Karena tidak ada anggaran yang tersedia untuk 2024, kelanjutan proyek baru diusulkan kembali dalam anggaran 2025.

“Kami kecewa karena proyek ini tidak selesai tepat waktu, tetapi itu murni kesalahan dari penyedia yang tidak mampu menyelesaikan. Syukur, di tahun 2024, kami mengusulkan anggaran lagi, dan pada tahun 2025 telah dialokasikan untuk kelanjutan pembangunan PKM Dilang Puti,” lanjutnya.

“Anggarannya sudah masuk dalam RKA tahun 2025,” ucap dr. Ritawati.

Dia mengaku proyek pembangunan PKM ini juga telah melalui konsultasi dengan berbagai pihak, termasuk akademisi dari Universitas Mulawarman, demi memastikan fasilitas kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat.

Sebelumnya, mantan anggota DPRD Kabupaten Kutai Barat, Mahyudin Eman, menyoroti proyek PKM yang dikerjakan CV Sinar Telen dengan anggaran sekitar Rp 8,4 miliar pada tahun 2023. Ia mengatakan warga Bentian Besar sangat dirugikan dengan terhentinya proyek tersebut, karena PKM sangat dibutuhkan di wilayah yang jaraknya jauh dari ibu kota kabupaten.  (adv/diskominfo/kbr)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.