ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

KPID Kaltim Imbau Generasi Muda Selektif Menerima Informasi di Media Sosial

October 28, 2024 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDA – Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalimantan Timur, Irwansyah, mengingatkan masyarakat, terutama generasi muda di Kalimantan Timur berhati-hati dalam menyerap informasi dari media sosial. Menurutnya, media sosial sering menjadi tempat penyebaran hoax atau berita palsu karena kurangnya pengawasan khusus, sehingga informasi yang beredar bisa menyesatkan dan berdampak negatif pada masyarakat.

“Kami mendorong masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih mengandalkan media massa seperti koran, media cetak, media online, televisi, dan radio. Di sana, informasi mengenai profil dan program para calon kepala daerah dapat diperoleh dengan lebih terpercaya,” ujar Irwansyah pada Minggu (27/10/2024).

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalimantan Timur, Irwansyah

Irwansyah menekankan, masyarakat harus lebih selektif dan tidak mudah percaya pada informasi yang sumbernya belum jelas di media sosial. Menurutnya, media sosial bisa menjadi alat yang memecah belah, sebab banyak konten di sana tidak bisa diverifikasi kebenarannya. Ia juga mengingatkan hoaks sering kali dirancang oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu.

“Para pelaku penyebar hoaks ini cenderung sangat cerdas dalam mempengaruhi masyarakat, dengan cara membentuk opini negatif terhadap calon-calon tertentu dalam pemilu,” jelas Irwansyah.

Irwansyah juga mengajak masyarakat agar lebih kritis dan bijaksana dalam menyikapi pemberitaan di media sosial. Hal ini, menurutnya, penting agar masyarakat tidak menjadi korban dari informasi yang menyesatkan. (lia)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.