ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Manajemen Berharap RSI Bisa Segera Beroperasi

October 14, 2019 by  
Filed under Kesehatan

Share this news

Samarinda – Hampir Genap tiga tahun sejak 16 November 2016 lalu Rumah Sakit Islam (RSI) Samarinda tutup. Kini angin segar akan dirasakan oleh manejemen dan karyawan RSI Samarinda yang terletak di Jalan Gurami Samarinda.

Rumah Sakit Islam Samarinda

“Hampir tiga tahun kita tutup, kini mendapatkan sinyal akan buka kembali dan kami sampai saat ini masih dalam proses izin di Pemkot Samaridna melalui perizinan,” kata Direktur RSI Samarinda dr Sadik Sahil kepada media ini saat ditemui pada Senin (14/10/2019)

Lanjut Sadik, meskipun persoalan lahan di Pemprov telah usai namun pihaknya tetap membutuhkan waktu yang cukup lama lantaran seluruh nama dan lainnya berkaitan dengan RSI telah berubah nama menjadi BLUD RSI AWS saat akhir masa Gubernur Awang Faroek.

“Butuh waktu yang lama karena proses sama dengan membangun RS yang baru. Karena semua dokumen RSI sebelumnya telah berubah nama menjadi dokumen BLUD RSI AWS,” jelasnya

Kemudian, dari dokumen IMB, amdal serta dokumen lainnya pun harus diubah dan dikembalikan seperti semula.

“Saat ini menunggu hasil sertifikasi layak fungsi bangunan dari PUPR. Setelah itu proses teknis ke Dinas Kesehatan Kota dan proses selanjutnya akan dilakukan visitasi oleh Dinas Kesehatan Kota, Provinsi dan Perhimpunan Rumah Sakit se-Indonesia (Persi),” ungkapnya

“Kami berharap proses ini segera selesai di Pemkot Samarinda agar layanan kepada masyakarat bisa diberikan. Karena masyarakat sekitar sangat memerlukan RSI Samarinda,” tutupnya

Sekedar diketahui, Izin operasi Rumah Sakit sudah berjalan 30 tahun lebih itu sempat tidak diperpanjang akibat perseteruan antara YARSI dengan Pemerintah Provinsi Kaltim dimasa Pemerintahan Gubernur Awang Faroek Ishak. (man)

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.