ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pisang Kepok Kaubun Kutim Jadi Wakil Kaltim di Gernas BBI 2021

October 3, 2021 by  
Filed under Kutai Timur

Share this news

SANGATTA – Sejak berdirinya Kabupaten Kutai Timur (Kutim), daerah ini sudah terkenal dengan hasil pisangnya. Sempat populer, tapi lama kelamaan meredup. Namun kini, pisang kepok dari Kecamatan Kaubun kembali menjadi primadona baru dibidang pertanian. Tak hanya “go international” tapi juga kerap dijadikan rujukan pengembangan.

Paling anyar, Kutim dengan pisang kepok dari Kaubun, terpilih menjadi wakil Kaltim ikut dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) 2021 yang di gelar Kemeterian Ekonomi Investasi Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, pada 12 Oktober 2021 nanti. Tentunya ini menjadi salah satu kado indah bagi Pemkab Kutim yang akan berulang tahun pada tanggal yang sama.

Bupati Kutim H Ardiansyah mengaku bersyukur Kutim didaulat sebagai duta Kaltim di ajang  Gernas BBI. Apalagi even ini bakal disaksikan Presiden RI Joko Widodo secara virtual.

“Alhamdulillah kita (Kutim) bisa mendapat promosi produk (pisang kepok) secara cuma-cuma. Semoga produk ini bisa dilirik oleh para pengusaha yang ikut dalam acara ini,’ harap Ardiansyah usai melaksanakan Tapping (pengambilan gambar) oleh Tim Gernas BBI.

Ardiansyah menyebut, pisang kepok merupakan salah satu produk andalan pertanian dari Kecamatan Kaubun. Sudah di ekspor ke berbagai negara. Antara lain Malaysia, Pakistan dan yang terbaru dikirim ke Kanada pada September lalu. Dia berharap melalui even ini, tercipta pangsa pasar pisang kepok yang lebih luas.

Pada kesempatan tersebut, Pemkab Kutim juga  menghadirkan beberapa pelaku UMKM. Ardiansyah pun mengapresiasi pelaku UMKM yang mampu bertahan dimasa pandemi COVID-19 seperti saat ini. Dikatakannya, Pemkab tentunya akan terus memberikan dorongan kepadan UMKM agar tak henti berinovasi.

“Tadi saya minta kepada mereka (pelaku UMKM) untuk saling bertukar Informasi. Karena diantara mereka sudah ada yang menjadi eksportir, sehingga apabila ada produk yang bisa dikembangkan pemasarannya, mereka bisa saling membantu,” tutup Ardiansyah.

Kabag Materi dan Komunikasi Pimpinan Pemprov Kaltim Andik Riyanto menjelaskan, Gernas BBI tahun ini adalah lanjutan dari gerakan sebelumnya yang telah diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 14 Mei 2020. Gerakan ini adalah ajakan kepada masyarakat untuk menghargai karya-karya anak bangsa yang telah menghasilkan produk dan layanan para pelaku UMKM. Gernas BBI adalah cerminan kepala daerah dalam memberikan motivasi serta pembinaan terhadap para pelaku UMKM.

Dari 10 kabupaten/kota se-Kaltim, hanya ada 3 daerah yang mewakili provinsi dalam Gernas BBI. Yakni Kota Samarinda dengan Sarung, Kota Bontang dengan Batik dan Kutim dengan Pisang Kepok.

Gerakan ini diharapkan menjadi pemicu tumbuhnya UMKM secara riil di Kaltim. Sehingga Kaltim mampu bersaing dengan daerah lain di Indonesia. Dia menyakini produk yang nantinya akan dipamerkan oleh Kutim mampu bersaing dengan produk-produk dari provinsi lainnya.

“Kita lihat tadi pak bupati (Kutim) begitu serius menawarkan produk UMKM-nya dan dalam hitungan hari mampu mengumpulkan para pelaku UMKM. Salah satunya pisang kepok yang menjadi andalan Kutai Timur,” tambahnya.

Sementara itu Priyanto Ketua Koperasi Taruna Bina Mandiri Kecamatan Kaubun mengaku bangga karena ditunjuk oleh Bupati untuk  mewakili Kutim di Gernas BBI 2021.

“Kami sangat berterima kasih. Sebagai pelaku UMKM, kami merasa diperhatikan dan dibina secara baik. Khususnya para pelaku UMKM yang ada di kecamatan Kaubun. Kami bangga, apalagi nanti dilihat sama pak (Presiden RI) Jokowi,” ujarnya bangga.

Kedepan dia berharap ada perhatian yang lebih terhadap para pelaku UMKM di Kutim. Khusunya para petani pisang kepok di Kaubun. Karena saat ini masih terkendala kurang maksimalnya infrastruktur jalan usaha tani yang menjadi akses mengangkut hasil pertanian. (*/hm)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.