ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Puji Setyowati Prihatin Kejahatan Pada Anak dan Wanita

October 25, 2019 by  
Filed under Religi, Sosial & Budaya

Share this news

Samarinda- Anggota Komisi IV, Puji Setyowati merasa prihatin dengan banyaknya persoalan dan kejahatan di Kaltim, terutama kejahatan pada anak dan wanita.

Puji Setyowati

“Seharusnya kita mampu melindungi wanita dan anak-anak dari berbagai kejahatan atau tindak kekerasan,” kata Puji usai rapat Bamus DPRD Prov Kaltim, ,Selasa (22/10/19).

Tercatat jumlah kejahatan seksual yang semakin mengkhawatirkan di tahun 2019 ini, ada sekitar 236 kasus kejahatan seksual di Indonesia.

Kota Samarinda menduduki peringkat pertama untuk korban kekerasan terhadap perempuan dan anak di Provinsi Kalimantan Timur, sehingga semua pihak perlu bekerja sama guna menekan angka kekerasan yang ada.

“Kondisi ini tidak akan selesai jika hanya satu banding sektor saja, karena masalah ini sangat kompleksitas dan perlu adanya kerjasama holistik terintegrasi,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan beberapa contoh kasus yang pelecehan yang sempat terjadi di tanah air.

“Salah satu contohnya kasus pelecehan seksual terhadap anak yang dilakukan oleh ayah tiri, kita harus melihat beberapa sisi dan tidak bisa menyalahkan ibunya saja. Kita liat sisi lainnya seperti apakah ibunya sudah cukup umur saat menikah,karena apa. Jika usianya sudah matang, dia akan merencanakan segala sesuatu secara berkualitas dan menciptakan suasana kehidupan suami istri dalam keutuhan rumah tangga,” imbuhnya.

Puji juga mengatakan bahwa komisi IV sudah membuat jadwal pertemuan dengan dinas instansi seperti pemberdayaan perempuan, pendidikan dan pertemuan dengan BNN.

“Untuk meminta data anak-anak yang hidup harmonis. Kami juga meminta Disdukcapil untuk memberikan semua data konkrit penduduk Samarinda, jangan sampai melihat sisi kenakalan remaja dan sisi perilaku tidak baik, orang-orang yang datang ke Samarinda.” tuturnya.

Diharapkan dinas instansi bisa berkerjasama dengan DPRD Kaltim dan bisa sama-sama mempunyai solusi yang tepat.

“Tidak hanya penanganan dengan kasus point ini saja, tapi semua kasus yang ada di masyarakat,” tegasnya.

Diharapkan orangtua juga bisa berkerjasama memberikan moral yang baik pada anak, karena orang tua adalah madrasah utama untuk anak. (dik)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.