ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Tagana Kota Samarinda Bina Dokter Cilik di Sekolah Tiga Bahasa

October 31, 2022 by  
Filed under Samarinda

Share this news

Tim Tagana Masuk Sekolah, membagi pengetahuan pada murid SD TBN tentang tindakan tanggap bencana. (Foto Dinsos)

SAMARINDA – Sekolah Dasar Tiga Bahasa Nasional (TBN) yang berlokasi di Jalan Sultan Sulaiman Samarinda, bersama SDN 014 menjadi pionir lembaga pendidikan dasar yang mulai mengajarkan anak didiknya akan tindakan tanggap bencana. Kedua sekolah ini bekerja sama dengan Tagana Kota Samarinda, mengadakan kegiatan kepramukaan dengan fokus pada penanganan korban bencana. Sabtu (29/10/2022).

Kepala SD TBN Adi Bugman menjelaskan, kondisi geografis Indonesia yang rawan bencana, melahirkan pemikiran sekolah untuk mengajarkan sejak dini kepada anak didik akan tindakan tanggap bencana. Dengan demikian anggota masyarakat lebih siap  mengantisipasi kejadian tidak terduga di lingkungan sekitar. Kegiatan yang diikuti seluruh murid SD TBN itu, menghadirkan Tim Pemateri Tagana Samarinda Taufik.

“Kegiatan kepramukaan bermateri tanggap bencana digagas untuk memberi dasar pada anak didik akan pengetahuan mitigasi bencana,” kata Adi.

Adi mengimbuh, kegiatan kepramukaan bekerjas ama dengan Tagana tersebut akan ditindaklanjuti dengan pembentukan  ekskul dokter cilik yang menjaring 30 murid kelas 4,5 dan 6 dengan minat minat tinggi di jalur medis.

“Dokter cilik ini nantinya menjadi salah satu ekskul di sekolah kami. Setelah lulus di jenjang SLTP, murid tersebut bisa melanjutkan asah pengetahuannya di PMR,” jelas Adi.

Ditambahkan, fokus kegiatan dokter cilik SD TBN yang bakal diasuh tim Tagana itu, berkaitan penanganan korban fisik atau luka akibat bencana. Mulai dari pengetahuan CPR  (resusitasi jantung paru), menangani luka terbuka untuk menghentikan pendarahan sebelum penanganan lebih lanjut, menangani patah tulang, atau pun menghadapi korban bencana yang shock pasca kejadian.

Ketua Tagana Kota Samarinda Ardiansyah, dalam paparannya berharap kegiatan bekal tanggap bencana ini bisa diikuti sekolah lain. Diharapkan generasi muda mendapatkan pemahaman yang benar akan tindakan menghadapi bencana.

“Mereka bisa menularkan pengetahuan tersebut pada anggota keluarga dan orang-orang di sekitarnya sehingga dampak bencana dapat diminimalisir,” ujar Ardiansyah. (ni)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.