Terkendala Status Jalan, Sembilam Kampung di Kecamatan Siluq Ngurai Belum Teraliri Listrik

October 31, 2025 by  
Filed under Kutai Barat

Share this news

SENDAWAR – Sebagian besar kampung di Kecamatan Siluq Ngurai, Kabupaten Kutai Barat (Kubar) masih menghadapi keterbatasan aliran listrik. Dari 16 kampung di wilayah ini, baru tujuh yang telah tersambung jaringan PLN, sementara sembilan lainnya masih berstatus menunggu.

Masyarakat setempat masih mengandalkan mesin genset atau sumber energi alternatif untuk kebutuhan sehari-hari.

Camat Siluq Ngurai, Bartolomius Djukuw  menjelaskan kendala utama pembangunan jaringan listrik di wilayahnya.

“Untuk penanaman tiang-tiang listrik, dibutuhkan jalan yang memadai. Saat ini sebagian jalan yang akan dilalui masih belum menjadi milik Dinas PUPR, sehingga proses pemasangan tiang listrik tertunda,” ujarnya, Senin, (27/10/2025).

Camat Siluq Ngurai, Bartolomius Djukuw

Menurut Bartolomius, rute pemasangan jaringan listrik di Siluq Ngurai cukup menantang karena topografi wilayah yang berbasis sungai. Kecamatan ini terbagi oleh 3 alur sungai, yaitu Sungai Jelau, Sungai Tuang, dan Sungai Kelawit.

“Alur Sungai Kelawit masih jauh dari pusat layanan PLN. Di ujung alur ini terdapat kampung Kendesiq, kemudian dilanjutkan ke Rikong, Muara Ponaq, Kiaq, Tendi, Penawang, dan Lendian Liang Nayuq yang berbatasan dengan Bentian dan IKN. Jarak dan kondisi jalan menjadi tantangan utama,” katanya.

Bartolomius menambahkan, beberapa kampung di dekat Bentian memiliki potensi mendapat jaringan listrik lebih cepat, meski mereka secara administratif berasal dari Siluq Ngurai yang terujung.

“Walaupun letaknya jauh, peluang jalur listrik dari alur tersebut bisa lebih cepat terealisasi karena akses jalan lebih memungkinkan. Sementara kampung yang lebih terisolasi masih menunggu koordinasi dan pembangunan jalan,” jelasnya.

Selain faktor jarak dan alur sungai, Bartolomius menyebut perlunya sinergi antara pemerintah daerah, PLN, dan perusahaan yang memiliki jalan yang akan dilewati jaringan listrik.

“Kita terus koordinasi dengan  tim fasilitasi di Kabupaten. Beberapa tim dari PLN Samarinda sudah meninjau lapangan dan akan melakukan peninjauan ulang. Jika perusahaan menyerahkan jalan ke pemerintah, Dinas PUPR bisa mengelola akses ini, sehingga pemasangan tiang-tiang bisa lebih lancar,” ujarnya.

Menurutnya, kondisi tanpa listrik PLN ini berdampak pada aktivitas sehari-hari, mulai dari pendidikan anak hingga kegiatan ekonomi skala rumah tangga.

“Masyarakat bisa menggunakan mesin lampu, tapi itu tidak ideal. Listrik sangat dibutuhkan untuk mendukung pendidikan, usaha kecil, dan aktivitas sosial lainnya,” kata Bartolomius.

Camat Siluq Ngurai menegaskan komitmennya untuk mempercepat proses koordinasi dan pembangunan infrastruktur agar seluruh kampung di kecamatan ini bisa menikmati listrik PLN.

“Kami berharap dengan dukungan pemerintah daerah, PLN, dan pihak terkait, semua kampung di Siluq Ngurai bisa segera teraliri listrik. Ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekaligus membuka peluang pembangunan ekonomi di wilayah ini,” pungkasnya. (adv/diskominfo/kbr).


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.

  • vb

  • Pengunjung

    899274
    Users Today : 1974
    Users Yesterday : 2949
    This Year : 747650
    Total Users : 899274
    Total views : 9546008
    Who's Online : 32
    Your IP Address : 216.73.216.55
    Server Time : 2025-12-05