ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Aparat Desa Ikuti ToT Pengelolaan Keuangan dan Perencanaan Desa

November 4, 2024 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDA – Sejumlah aparat desa dari berbagai kabupaten di Kalimantan Timur (Kaltim) mengikuti kegiatan Training of Trainer (ToT) untuk pelatihan Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa (PKAD) di Hotel Puri Senyiur, Samarinda, Senin (4/11/2024).

Pelatihan ini dilakukan menggunakan platform Learning Management System (LMS), bertujuan untuk meningkatkan kapasitas aparatur desa dalam pengelolaan keuangan dan perencanaan pembangunan desa berbasis digital.

Mispoyo, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM) Bappeda Kaltim yang mewakili Kepala DPMD mengharapkan peserta ToT ini nantinya dapat menjadi pelatih bagi aparatur desa di wilayah masing-masing.

Dikatakan, jumlah desa di Kaltim ada 841, dengan total perangkat desa mencapai lebih dari 8 ribu orang. Jika pelatihan ini dilakukan secara tatap muka, biayanya akan sangat besar.

“Dengan LMS, biaya dapat ditekan, dan pelatihan bisa dilakukan secara lebih efektif melalui platform digital,” ungkap Mispoyo.

Peserta pelatihan ini berasal dari enam kabupaten di Kaltim, yakni Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Penajam Paser Utara, Paser, Berau, dan Balikpapan. Kabupaten Mahakam Ulu dikecualikan pada tahap ini karena keterbatasan jaringan internet yang stabil di daerah tersebut.

“Kita akan bertahap, khususnya bagi desa-desa yang sudah memiliki akses internet, sehingga pelatihan dapat dilakukan secara daring melalui LMS,” ujarnya.

Dengan model LMS, pelatihan ini memanfaatkan teknologi virtual, seperti Zoom atau platform pertemuan lainnya. Metode ini dipilih mengingat tren penggunaan LMS yang semakin luas dalam berbagai pelatihan di Indonesia, terutama dalam pendidikan dan pelatihan kepemimpinan.

Ppelatihan dibagi menjadi dua kelas dengan total peserta sebanyak 40 orang. Setiap kelas terdiri dari 20 orang, dengan fokus masing-masing kelas pada pengelolaan keuangan dan perencanaan desa. Pembagian ini bertujuan agar para peserta dapat fokus dalam menyerap materi, mengingat peran mereka sebagai trainer di masa depan yang akan melatih aparatur desa di wilayah masing-masing.

“Kita sengaja bagi menjadi dua kelas agar lebih fokus, karena ini bukan sekadar pelatihan biasa. ToT ini membutuhkan perhatian penuh, karena mereka nantinya akan menjadi pelatih bagi aparatur di wilayah masing-masing,” jelasnya. (adv diskominfo kaltim)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.