ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Asli Nuryadin : Keberhasilan SDM 75 Persen Ditentukan Budi Pekerti

November 1, 2021 by  
Filed under Profile

Share this news

Dr. Asli Nuryadin – Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda

SAMARINDA – Dimasa Pandemi Covid-19 dunia pendidikan menjadi sektor yang sangat terdampak, dimana masih banyak sekolah yang belum bisa melaksanakan proses pembelajaran tatap muka. Anak didik harus belajar secara online dari rumah. Padahal dunia pendidikan tidak bisa hanya mengandalkan pembelajaran jarak jauh (daring). Pendidikan yang bersifat teknis dan pendidikan karakter hanya bisa dilaksanakan secara tatap muka, mengingat perlunya contoh dan bimbingan langsung dari guru ke peserta didik.

Walaupun dimasa Pandemi, tuntutan masyarakat terhadap dunia pendidikan semakin meningkat sejalan dengan kemajuan zaman. Era globalisasi membutuhkan sumber daya manusia yang berkulitas, tidak hanya berkulitas pada ilmu pengetahuan tapi pada pembentukan karakter peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

“Mengemban tugas sebagai Kepala Dinas Pendidikan, tidak sekadar bertugas mengembangkan knowledge/pengetahuan atau skill/keterampilan anak didik, tetapi juga dituntut membentuk, menanamkan sikap dan prilaku luhur ke dalam jiwa anak didik,” ujar, Dr. H. Asli Nuryadin, M.Si Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, kepada vivaborneo.com di kantor Dinas Pendidikan Samarinda, Jalan Biola Samarinda, Senin (1/11/2021).

Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.

Karakter dapat juga diartikan sama dengan akhlak dan budi pekerti, sehingga karakter bangsa identik dengan akhlak bangsa atau budi pekerti bangsa. Bangsa yang berkarakter adalah bangsa yang berakhlak dan berbudi pekerti, sebaliknya bangsa yang tidak berkarakter adalah bangsa yang tidak atau kurang berakhlak atau tidak memiliki standar norma dan perilaku yang baik.

Pada lingkup pemerintah kota Samarinda, dengan moto ‘Samarinda Kota Pusat Peradaban’ dan sesuai dengan visi misi pemerintah kota Samarinda, ia pun mengharapkan sekolah-sekolah di lingkungan pemerintah kota Samarinda untuk menanamkan dan membentuk karakter anak didik yang beradab sejak dini.

“Saya mengimbau kepala sekolah dan guru untuk membentuk jiwa anak menjadi baik dan yang sudah baik dibentuk menjadi lebih baik, karena menurut saya keberhasilan sumber daya manusia(SDM) dalam kehidupan ini ditentukan 75 persen oleh akhlak mulia, selebihnya 25 persen knowledge dan skill,” jelasnya. (vb/mis)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.