ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Berusaha Bekerja Maksimal

November 12, 2021 by  
Filed under Kutai Timur

Share this news

SANGATTA– Ketua DPRD Kutim Joni, mengemban tugas cukup besar. Sebagai orang nomor satu di lembaga legistlatif, akan berusaha bekerja maksimal.

Dia didapuk memimpin DPRD Kutim menggantikan UR Firgasih. Joni – anggota Fraksi PPP di DPRD Kutim,  ditetapkan resmi menjadi Ketua DPRD Kutim untuk masa sisa bakti periode 2019-2024.

Ketua DPRD Kutim, Joni

Sebagai Ketua DPRD Kutim, Joni berhak memperoleh protokoler pimpinan DPRD. Joni merupakan kader PPP tulen, pria kelahiran 14 Mei 1971 ini, kini tinggal di Masalap Ilir Desa Mukti  Jaya Kecamatan Rantau Pulung.  Di Pemilu tahun 2019, ia berada di urutan pertama DCT PPP untuk DPRD Kutim, denga perolehan suara di Dapil Teluk Pandan, Sangatta Selatan, Rantau Pulung dan Bengalon, ia meraih 1.630 suara sehingga menghantarkannya kembali berkarya di rumah rakyat Kutim.

Sejumlah agenda penting akan dilaksanakan Joni. Salah satu agenda penting yang dijalani adalah, bagaimana menangani Covid-19 di daerah ini. “Alhamdulillah, sekarang sudah turun. Kita harapkan kondisi itu terus turun lagi bahkan bisa nol atau zerro covid di Kutim,” harap Joni.

Sekretaris DPC PPP Kutim, ini mengajak semua pihak untuk tetap menjaga protokol kesehatan, agar kondisi covid-19 di Kutim semakin membaik di masa mendatang.

Tugas lain yang harus dilakukan adalah mensinergikan antara lembaga legislatif dan eksekutif serta lembaga lainnya. Pihaknya ingin Kutim tetap kondusif, sehingga masyarakat yang berusaha tetap aman dan tenang.

”Alhamdulillah, menjadi Ketua DPRD Kutim ini merupakan tugas besar diantaranya bagaimana DPRD Kutim bisa meningkatkan sinergitasnya dengan Pemkab dan instansi vertikal,” terang Joni. (adv)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.