Dekranasda Kubar dan PT BEK Lucurkan Kerajinan Membatik

November 3, 2025 by  
Filed under Kutai Barat

Share this news

SENDAWAR – Kerajinan batik tulis yang baru diluncurkan dan dipopulerkan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kutai Barat (Kubar), bekerjasama dengan PT. Bharinto Ekatama (BEK) pada Perayaan Festival Dahau, HUT ke 26 Kutai Barat, Minggu (2/11/2025).

Kerajinan membatik ini digagas pertama kali oleh PT. BEK dengan medatangkan ahli membatik dari Jogjakata yaitu Sukarni dengan Brand (Lien Collections). PT BEK kemudian membawa Sukarni ke kampung binaan PT.BEK dan melakukan pelatihan terhadap warga.

Sukarni kepada media ini mengatakan, keterlibatannya berawal saat diundang melatih membatik anggota Bhayangkari Kubar. Selanjutnya ia diperkenalkan ke Dekranasda oleh PT. BEK. PT. BEK kemudian melakukan perjanjian kerja sama dengan Dekranasda Kubar untuk melatih cara membatik warga Kutai Barat.

“Kenapa kita harus ada batik, karena batik ada wastra dan wajib dimiliki semua kalangan, terutama Aparatur Sipil Negara (ASN),” ujarnya.

Dijelaskannya, saat ini yang dikenal masyarakat luas adalah batik. Menurutnya, yang hal tersebut bukan batik, melainkan printing atau kain cetak. Jika dinamai batik itu perlu proses dan perlu waktu beberapa hari untuk membuatnya.

“Beda batik dan printing itu sangat mencolok sekali. Batik tulis asli warnanya tembus depan dan belakang. Sedangkan printing itu depannya aja yang terang dan di belakang blur,” ungkapnya.

Ia berharap masyarakat Kutai Barat bisa memakai kain batik asli yang benar-benar wastra.  Batik yang dipakai ASN bukan printing. Diharapkan Kubar akan punya ciri  khas tersendiri terkait motif batik dan bisa dipasarkan ke luar Kubar.

“Untuk menghindari masuknya batik ke Kutai Barat, maka dari itu Kutai Barat harus punya sendiri motif atau ciri khasnya,” tandasnya.

Ia mengatakan, sebenarnya warga di Kutai Barat ini pintar mengukir, akan tetapi tidak pernah mengarsipkan hasil karyanya.  PT BEK mempuyai inisiatif bagi para peserta untuk menciptakan motif masing masing dan diarsipkan.

“Saat ini kami sudah mengarsipkan tujuh motif hasil karya para peserta antara lain Tujuh Embun, Angrek Tebu Mas, Mata Enggang, Kriookng, Macan Dahan, Wakai Besiq, dan Tanaa Purai,” bebernya.

Ia menuturkan, animo masyarakat Kubar sangat luar biasa. Dukungan Bupati dan isteri terhadap program ini juga luar biasa. Diharapkan  program membatik ini tidak hanya berhenti sampai di acara Dahau ini saja, melainkan kegiatan membatik ini bisa terus berkesinambungan.

“Saya berharap nanti akan tercipta semi indutri batik yang pengrajinnya adalah warga Kutai Barat. Pengrajin juga bisa menggali semua motif yang ada di Kubar,” tuturnya.

Ia menyampaikan, program ini akan sukses apabila semua pihak saling mendukung terutama pemerintah daerah dan dinas terkait serta perusahaan yang ada di Kubar bisa berkolaborasi juga dengan pemerintah daerah.

“Saat ini yang baru PT. BEK saja yang berkolaborasi dengan Dekranasda. Semoga ke depan  semua perusahaan baik pertambangan maupun perkebunan bisa ikut berkolaborasi juga,” harapnya.

Sementara itu salah satu peserta dari group dua membatik, Nadia megatakan mendapatkan ilmu baru yaitu belajar mebatik tulis secara langsung. Selama ini ia hanya tahu batik yang di jual di pasaran. Ia belum mengerti perbedaan batik asli dan batik yang printing. Setelah ikut pelatihan, ia tahu cara membuat batik yang diawali dari mencanting, membatik dan mewarnai.

“Sedangkan untuk membuat motif hasil inisiatip saya sendiri, saya terinspirasi dengan Pesut Mahakam, orang Suku Dayak, merak dan perisai merah,”ujarnya.

Ia menuturkan, selama satu bulan mengikuti pelatihan dengan instruktur yang disiplin. Peserta hasrus belajar dengan sabar. Ia mendapatkan peringkat terbaik dalam batik tulis.

Nadia berharap kepada pemerintah daerah, terutama Dekranasda memiliki sebuah toko batik khas Kutai Barat. Selain itu juga bisa menyiapkan bahan bakunya.

“Saya melihat banyak sekali generasi muda ini yang pintar, serta banyak inspirasinya. Batik tulis Tujuh Embun Khas Kutai Barat nanti akan diluncurkan,”ungkapnya.

Nadia mengucapkan terima kasih kepada PT.BEK yang sudah memfasilitasi dalam belajar membatik, sehingga warga mempunyai pengalaman baru. Selama mengikuti pelatihan para peserta difasilitasi semua kebutuhan PT BEK.

Managemant PT BEK, Kristinawati selaku Komdep Head mengatakan, kegiatan membatik ini sebenarnya sudah dilakukan sejak bulan September lalu. Kegiatan ini salah satu terobasan baru yang coba dimunculkan bersama Dekranasda untuk menciptakan batik tulis etnik Kutai Barat.

Saat ini yang sering dilihat Adalah batik khas Kubar bukan batik tulis. Karenanya pada tahun ini pihaknya mencoba memunculkan batik tulis Kubar yang diproduksi masyarakat Kutai Barat endiri.

“Kita bekerjasama dengan Dekranasda dan disambut baik Ketua Dekranasda,” ujarnya.

Dijelaskan, PT BEK telah beberapa kali melakukan workshop dan juga pelatihan khusus, kepada anak anak SMA dan juga untuk ibu rumah tangga. Kegiatan ini melibatkan warga Kubar secara luas.

“Kami dari perusahaan PT BEK  memprioritaskan kepada masyarakat binaan kami, khususnya Kampung Besiq, Bermai dan Muara Bunyut,”ungkapnya.

Ia menyebut, dalam binaan PT BEK yang terbentuk baru satu Kelompok di Kampung Besiq, dan selanjutnya perusahaan akan mendorong memproduksi batik tulis Kabupaten Kutai Barat. Nantinya akan dilakukan kerja sama dengan kelompok yang ada di Kecamatan Barong Tongkok, dan berkantor pusat di Dekranasda Kubar.

“Saat ini peserta kurang lebih tiga puluh orang, dari Besiq dan juga Barong Tongkok,” tandasnya.

Harapan kedepan dari perusahaan, akan lebih banyak lagi masyarakat, khususnya ibu rumah tangga yang mungkin tidak memilki pekerjaan tetap mereka bisa bergabung. Hasil diskusi dengan ketua Dekranasda akan melibatkan Disprindakop Kutai Barat. Daerah ini nantinya akan memiliki batik sendiri yang dimulai dari pembuatan motif, pencantingan hingga pewarnaan dan diproduksinya di Kutai Barat.

PT BEK bersama Dekranasda berencana membuat semacam toko khas Kutai Barat. Perusahaan akan menjadikan batik ini sebagai souvenir kapada para tamu yang datang berkunjung ke perusahaan.

“Bahkan batik ini sudah sampai ke Thailand maupun Jepang,” bebernya. (arf).


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.

  • vb

  • Pengunjung

    900568
    Users Today : 3268
    Users Yesterday : 2949
    This Year : 748943
    Total Users : 900568
    Total views : 9565541
    Who's Online : 18
    Your IP Address : 216.73.216.55
    Server Time : 2025-12-05