ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

DPRD Kutim Minta PAD Perlu Digenjot

November 10, 2021 by  
Filed under Artikel

Share this news

Faisal Rachman

SANGATTA– Rendahnya sebagian realiasi target retribusi, menjadi perhatian para wakil rakyat di Kutim. Salah satunya di sektor Uji KIR Kendaraan bermotor yang realisasinya dinilai rendah, sehingga perlu dilakukan peningkatan di masa mendatang.

Bukan hanya itu. Beberapa sektor pajak daerah juga harus pelototi, agar PAD Kutim terus mengalami kenaikan di masa mendatang. “Target PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kutim harus digenjot, sehingga bisa memperoleh angka yang lebih besar lagi,” kata anggota DPRD Kutim Faisal Rachman, Rabu(3/11/2021).

Meski beberapa sektor retribusi dapat diandalkan untuk meningkatkan PAD, namun target pendapatan justru mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Untuk itu, Ketua Komisi B Faizal melakukan rapat koordinasi dengan instansi terkait bertujuan untuk mengetahui penyebab turunnya target PAD, terutama dari sektor retribusi pengujian kendaraan bermotor.

“Yang menjadi pertanyakan kami kenapa realisasinya sangat kecil sekali,” beber politisi PDI Perjuangan.

Meski ada beberapa kendala yang membuat target retribusi belum tercapai. Sebab tidak bisa lagi mengadakan Kir di lokasi.

“Sekarang kalau mau mengadakan Kir di lokasi harus ada mobil khusus untuk melakukan pengujian. Namun ini tetap coba kita dorong agar menjadi perhatian,” papar Faizal.

Seharusnya kata dia, dengan adanya kendaraan tersebut, mobilitas untuk melakukan pengujian kendaraan bermotor bisa lebih maksimal, sehingga bisa meningkatkan pendapatan.

Apalagi banyak perusahaan yang menggunakan truk, tapi pendapatan Kir dari operasional perusahaan itu sama sekali tidak ada.

“Makanya heran saat rapat dengan target Rp 700 juta sebetulnya kecil namun tidak mencapai target,” bebernya.

Memang menjadi kendala kurangnya tenaga yang berkompeten untuk melakukan uji Kir, serta kurangnya anggaran operasional untuk melakukan razia kendaraan di lapangan dengan jumlah personil yang ada.

“Masih kekurangan tenaga yang memiliki kompetensi melakukan uji Kir,” imbuhnya.

Dengan banyaknya perusahaan yang beroperasi di Kutim, rata-rata hampir memiliki kendaraan mulai dari Bus angkutan karyawan hingga kendaraan truk yang rata-rata menggunakan KIR.

Namun sayangnya sambung dia, sebab seharusnya hal seperti ini bisa menjadi perhatian serius oleh Pemerintah namun tidak demikian.

“Kalau instansi terkait tidak didukung dalam program yang bisa meningkatkan PAD, maka apa yang disampaikan tidak sama dengan yang dilakukan. Seharusnya itu menjadi perhatian serius oleh pemerintah,” tutup Faizal. (adv)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.