IKIP PGRI Kaltim Siap Kuliahkan Mulok, Selaras dengan Jospol untuk Penguatan Budaya Daerah

November 19, 2025 by  
Filed under Kutai Kartanegara

Share this news

SAMARINDA – Rencana penguatan mata pelajaran muatan lokal (Mulok) yang digagas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur mendapat dukungan penuh dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Kaltim. Rektor IKIP PGRI Kaltim, Suriansyah, menegaskan pihaknya siap bersinergi melalui penguatan kurikulum kampus yang menempatkan Mulok sebagai bagian penting dalam mencetak guru masa depan.

“Di Kalimantan Timur ini Mulok sudah jadi prioritas Dinas Pendidikan. Dan kami dari perguruan tinggi sangat mendukung, karena salah satu misi kampus kami adalah melestarikan nilai-nilai budaya lokal,” ujarnya, Rabu (19/11/2025).

Menurutnya, penguatan Mulok yang berfokus pada bahasa daerah, seni budaya, dan sumber daya alam sejalan dengan misi IKIP PGRI sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).

Suriansyah mengungkapkan, Mulok tidak hanya akan diajarkan dalam bentuk integrasi lintas mata kuliah, tetapi akan dikembangkan menjadi mata kuliah mandiri.

“Kalau sebelumnya mungkin diintegrasikan, nanti kami ingin menjadikannya mata kuliah berdiri sendiri. Mahasiswa bisa memilih, seperti mata kuliah pilihan lainnya,” jelasnya.

Suriansyah menilai penguatan Mulok ini turut beririsan dengan visi besar Jospol (Jaring Sosial & Politik) Kaltim, terutama dalam aspek pengembangan pariwisata dan budaya berbasis desa, serta ekonomi inklusif berbasis ekonomi kreatif dan digital. Melalui pengajaran Mulok berbasis kearifan lokal, kampus diharapkan melahirkan pendidik yang mampu mengembangkan potensi budaya, bahasa, hingga produk kreatif daerah.

Integrasi Mulok dengan kewirausahaan menjadi salah satu bentuk dukungan langsung terhadap misi Jospol. Suriansyah mencontohkan, mahasiswa tidak hanya mempelajari bahasa daerah dan seni, tetapi juga bisa mengembangkan kerajinan khas Kaltim seperti anjat dan tikar anyaman sebagai materi pembelajaran yang bernilai ekonomi.

“Mahasiswa dapat mempelajari kerajinan khas Kaltim sebagai bagian dari materi lokal. Jadi bukan hanya melestarikan budaya, tetapi juga membuka peluang usaha ke depannya,” imbuhnya.

Disinggung terkait kesiapan pengajar, Suriansyah memastikan tidak ada kendala berarti. Sejumlah dosen IKIP PGRI Kaltim telah terlibat langsung dalam penyusunan materi Mulok di tingkat provinsi.

“Ada empat dosen kami yang terlibat langsung termasuk yang menjadi penulis materi Mulok. Jadi dari sisi pengajar, kami siap,” terangnya.

Namun, pihak kampus mengakui masih belum memungkinkan mendirikan program studi khusus Mulok karena syarat akreditasi yang ketat, termasuk kebutuhan lima dosen linier dari jenjang S1 hingga S3. Untuk itu, penguatan Mulok sementara dilakukan melalui kurikulum mata kuliah.

Dengan keterlibatan kampus, Ia berharap Mulok tidak sekadar memperkuat identitas budaya daerah, tetapi juga melahirkan tenaga pendidik yang kompeten menjaga kekayaan bahasa, budaya, dan potensi ekonomi lokal Kalimantan Timur. (adv/diskominfokaltim/yud)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.

  • vb

  • Pengunjung

    899561
    Users Today : 2261
    Users Yesterday : 2949
    This Year : 747937
    Total Users : 899561
    Total views : 9552385
    Who's Online : 39
    Your IP Address : 216.73.216.55
    Server Time : 2025-12-05