ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kaltim Canangkan Gerakan Eleminasi Malaria

November 13, 2010 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDA –vivaborneo.com, Wakil Gubernur Kaltim H Farid Wadjdy atas nama Gubernur Kaltim  H Awang Faroek Ishak mencanangkan Gerakan Eleminasi Malaria di Kaltim. Gerakan ini dilakukan sebagai gerakan bersama pemerintah dan masyarakat Kaltim untuk mengurangi, bahkan mencegah penyebaran penyakit malaria di Kaltim.“Karena penyakit malaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk masih cukup tinggi kasusnya dan terjadi di beberapa kabupaten di Kaltim atau biasa disebut daerah endemis malaria. Sehingga perlu adanya gerakan secara bersama untuk mencegah penyebaran penyakit malaria,” kata H Farid Wadjdy usai Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-46 di Halaman Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (12/11).

Menurut wagub, permasalahan kesehatan  tidak dapat diselesaikan pemerintah saja, melainkan  perlu  didukung  peran-serta berbagai  pihak,  baik  lintas sektor,  organisasi  masyarakat,  lembaga swadaya masyarakat (LSM)  maupun  swasta.

Oleh karenanya, dengan dicanangkannya gerakan eleminasi malaria bagi Kaltim ini, maka akan menjadi momen ini untuk meningkatkan upaya kemitraan dan peran serta seluruh pihak dalam pembangunan kesehatan yang perlu terus ditingkatkan dan  dikembangkan.

“Pencanangan ini untuk membuat gerakan bersama agar kabupaten dan kota di Kaltim terbebas dari ancaman dan perkembangan malaria.  Selain itu, malaria dapat dicegah jika  seluruh anggota keluarga, terutama di daerah endemis malaria untuk menggunakan  kelambu  pada saat  tidur,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kaltim HM Syafak Hanung mengatakan Kaltim masih bermasalah dengan malaria. Karena itu perlu adanya upaya-upaya yang maksimal dari seluruh elemen masyarakat untuk tindakan pencegahan penyebarannya.

“Di Kaltim ada tiga daerah yang dianggap sebagai daerah endemis malaria, seperti Kabupaten Panajam Paser Utara, Kabupaten Bulungan dan Kutai Timur. Terhadap ketiga daerah itu diberi peringkat daerah merah dan lima daerah kuning, pemerintah memberikan kelambu untuk dibagikan kemasyarakatnya sebagai upaya pencegahan terserang nyamuk malaria sebanyak 188.361 lembar kelambu,” kata HM Syafak Hanung.

Selain itu, ada lima daerah yang berperingkat kuning, yakni Kabupaten Paser, Malinau, Kutai Kartanegara, Kutai Barat dan Kabupaten Tana Tidung. Sedangkan daerah Hijau, yakni  Kota Samarinda, Bontang, Balikpapan, Tarakan, Kabupaten Berau dan Nunukan.

“Malaria disebabkan gigitan nyamuk Anopheles betina yang menularkan  parasit plasmodium dan hidup di sel darah merah. Apabila seseorang terkena gigitan nyamuk jenis ini, maka kemungkinan besar akan menderita penyakit malaria,” jelas Syafak Hanung.(vb/mas)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.