ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Oktober, Kesejahteraan Petani Alami Penurunan

November 25, 2010 by  
Filed under Berita

Share this news

SAMARINDA – Tingkat kesejahteraan Petani di Kaltim pada Bulan Oktober 2010 mengalami penurunan disbanding bulan sebelumnya disebabkan karena turunnya harga yang diterima  petani terhadap nilai yang dibayarkan oleh petani. Demikian penjelasan Kepala Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim, Dody Herlando di Samarinda, baru-baru  ini di Samarinda.Menurut Dody,  Indeks Nilai Tukar Petani  (INTP) Gabungan kelompok hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan pada bulan Oktober 2010 menunjukkan angka 98,84 lebih rendah dibandingkan pada bulan September 2010 yang sebesar 98,92 dengan tingkat INTP sebesar minus 0,08 persen.

Kondisi ini mengindikasikan bahwa kesejahteraan petani sedikit mengalami penurunan, yang berarti bahwa petani mengalami kenaikan harga produksi yang diterima (defisit) dibandingkan dengan kenaikkan harga barang yang dikonsumsi atau dibayarkan oleh petani.

“Sederhananya, pendapatan petani turun, karena  pengeluaran untuk  barang konsumsi sedikit lebih mahal,” jelasnya.

Berdasarkan INTP pada bulan Oktober yang diterima petani dari 122,58  sementara itu sebaliknya justru indeks harga yang dibayar petani meningkat dari 123,91 menjadi 124,02 atau mengalami peningkatan 0,08 persen.

“INTP mempunyai kegunaan untuk mengukur kemampuan tukar produk yang dijual petani dengan produk yang dibutuhkan petani dalam pemproduksi dan konsumsi rumah tangga. Ini juga menunjukkan tingkat daya saing produk pertanian dibandingkan dengan produk lainnya,” ujarnya.

Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan seperti, bahan makanan sebesar 0,17 persen, perumahan 0,12 persen, sandang 0,39 persen, dan sarana produksi seperti obat-obatan dan pupuk tanaman  sebesar 0,07 persen, serta  transportasi pengangkutan hasil pertanian sebesar 0,34 persen.(vb/yul)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.